PWMU.CO – Ada yang berbeda saat Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hajriyanto Y. Thohari MA, saat menjelaskan program prioritas Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB). Di tengah penjelasan serius tentang kepercayaan dunia terhadap lembaga yang dikenal Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), mantan Wakil Ketua MPR ini minta izin untuk sejenak berhenti.
“Sebentar, saya masih difoto pak Nadjib. Ini penting difoto pak Nadjib. Sebab, nanti masuk majalah MATAN,” kata Hajriyanto yang disambut gerr-gerran peserta Konsolidasi Nasional Muhammadiyah, (18/11). Memang saat yang bersamaan, Wakil Ketua PWM Jatim, Nadjib Hamid, sedang maju ke depan untuk mengambil foto dengan HP.
(Baca: Ketika ‘Usaha’ Membikin Beda Orientasi Amal Muhammadiyah)
Dalam susunan Majalah MATAN, Nadjib Hamid, memang diberi tanggung jawab sebagai Pemimpin Umum. Majalah ini terbit setiap bulan, yang pertama kali dilaunching pada bulan Agustus 2006. Sehingga majalah ini sudah berusia 10 tahun lebih beberapa bulan.
“MDMC adalah gerakan otentik Muhammadiyah karena KH Ahmad Dahlan mendirikan PKO, Penolong Kesejahteraan Oemoem,” jelas Hajri merujuk pada kesejarahan awal Muhammadiyah. Karena itu, sasaran pertolongan Muhammadiyah tidak hanya tertuju pada umat Islam, tapi seluruh manusia yang sedang menderita.
(Baca juga: Ini Pengakuan Mubaligh Muhammadiyah yang Pernah Punya Istri Muda)
Dalam kesempatan itu, Hajri juga menjelaskan bahwa MDMC merupakan salah satu lembaga penanggungan bencana yang terdepan dalam beraksi. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga dunia internasional. “Saat terjadi gempa di Nepal, MDMC yang pertama ke lokasi dengan dipimpin Mbak Amma (Rahmawati Husein),” jelas Hajri.
Tak hanya itu, Amma yang juga Wakil Ketua MDMC itu juga tercatat sebagai salah satu unsur pengarah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Juga mempelopori pendirian Humanitarian Forum Indonesia, konsorsium lembaga penanggulangan bencana lintas iman dan agama. (kholid)