PWMU.CO – Keluarga ikhlaskan Nadjib Hamid kembali kepada Allah. “Semua milik Allah dan akan kembali pada Allah,” demikian kata putra kedua Nadjib Hamid Aunillah Ahmad saat memberi sambutan, Sabtu (10/4/21) malam.
Mahasiswa International Islamic University Malaysia (IIUM) itu mewakili keluarga dalam Takziah Virtual mengenang wafatnya sang Bapak Drs H Nadjib Hamid MSi, yang juga Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim. Kegiatan tersebut digelar Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dan Family Gathering.
Ulin, panggilannya, mengatakan bahwa semua milik Allah dan akan kembali pada Allah, tidak terlepas untuk siapapun. “Maka seperti kata Bapak dalam setiap takziah yang selalu beliau hadiri. Orang meninggal itu biasa. Tinggal bagaimana kita mempersiapkannya dan menunggu waktu kita untuk saling menyusul, insyaallah,” ungkapnya via zoom didampingi ibunya, Luluk Humaidah, dua saudaranya M Ulun Nuha dan Aulia Azmi, serta sebagian keluarga besar Nadjib Hamid.
Aktivis Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) itu lalu menyampaikan rasa terima kasihnya kepada segenap Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah (PWM), Daerah, Cabang, dan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah serta ortom-ortom yang memberi perhatian.
“Terima kasih banyak, sebanyak-banyaknya. Kami tidak mampu membalas semua kebaikan bapak/ibu rekan yang diberikan pada kami. Mewakili Bapak kami mohon maaf atas kesalahan beliau, dan kami mohon apabila ada janji, kekurangan, atau utang-piutang yang belum terselesaikan, untuk bisa menghubungi kami, keluarga kami untuk bisa segera diselesaikan,” tutur Ulin.
Mohon maaf juga, lanjut Ulin, untuk kemarin yang belum bertemu, bersua, berjumpa, dan berbicara karena saling bersisipan. “Maka sekali lagi, mohon maaf atas kesalahan Bapak. Kami di keluarga, saya, dik Ami, Ibu (Luluk Humaidah), dan mas Ulun mengucapkan terima kasih. Sekali lagi terima kasih banyak untuk semuanya, tidak mungkin bisa kami balas. Jazakumullahu khairul jaza, hanya Allah yang mampu membalas,” ungkapnya.
Makna Mendalam Takziah Virtual
Sebelumnya, Rektor Umsida Dr Hidayatullah MSi menyampaikan duka dan rasa kehilanganya. “Takziah Virtual ini mengenang Bapak Nadjib Hamid, yang kita semua kehilangan atas pengabdian beliau,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, acara ini sangat penting bagi kita semua. “Dan ini menjadi bagian dari kesaksian kita atas kemuliaan dan kebaikan, yang telah diberikan Bapak Nadjib Hamid dalam seluruh proses perjuangan beliau, sampai detik-detik terakhir menjelang kewafatannya. Semoga acara ini bisa memberikan makna yang sangat mendalam bagi kita semua,” terang Hidayatullah.
Atas nama Umsida, sambungnya, juga merasa kehilangan atas kepergian Bapak Nadjib Hamid. “Di samping beliau secara pribadi saya anggap sebagai guru saya saat aktif di IPM dulu, sejak di Gembili, lalu berlanjut di Pemuda Muhammadiyah, Majelis Kader hingga sampai di PWM. Beliau juga menjadi sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) Umsida,” terang mantan Kepala SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) tersebut.
Karena itu, kata dia, Nadjib Hamid menjadi bagian dari mitra Umsida untuk mengembangkan kampus menjadi semakin besar, meningkat, dan berkembang. “Mudah-mudahan kepergian beliau ini menjadi catatan sangat baik bagi kami dan kita semua. Dan mudah-mudahan berikutnya bermunculan untuk berkembang pengganti Bapak Nadjib Hamid dalam berbagai kegiatan, baik di Persyarikatan Muhammadiyah, di Amal Usaha Muhammadiyah, atau di bidang-bidang lainnya,” pungkasnya.
Penulis Darul Setiawan. Editor Sugeng Purwanto.