PWMU.CO– Forum I Know Myself Better (IKMB) Berlian School kali ini membahas ikhlas berpuasa. Pertemuan virtual yang digelar Koordinator Bidang Konseling SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik, Jumat (9/4/ 2021) siang itu diikuti 79 siswa kelas V dan VI dengan Guru Pendamping Siswa (GPS).
Acara forum IKMB dibuka dengan video animasi tentang semangat puasa. Setelah itu Koordinator Bimbingan Konseling Berlian School Zaitun Nailiyah SPsi membawakan acara. ”Tepuk semangat, prok…prok…prok…hu…prok…prok…prok…ha, huuuu haaaa,” seru Ustadzah Lely, sapaan akrab Zaitun Nailiyah. Di layar tampak anak-anak semangat bertepuk tangan.
Setelah itu diputar film pendek berjudul Buka Puasa Terakhir. Film ini mengisahkan anak laki-laki bernama Bejo saat bermain melihat temannya mendapatkan baju baru dari orangtuanya untuk Lebaran.
Saat pulang menyiapkan buka puasa, Bejo bertanya kepada bapaknya. ”Adakah baju baru untukku?” tanyanya.
”Arep ngedol opo mane, Le? Wis ra usah aneh-aneh yo,” sahut bapaknya dalam bahasa Jawa. Artinya, mau menjual apalagi, Nak? Sudah, tidak usah macam-macam, ya.
”Inggih, Pak,” jawab Bejo. Namun hati Bejo sebenarnya sangat ingin mendapat baju Lebaran.
Bapaknya paham itu. Karena tidak punya uang untuk beli baju anaknya, lalu bapaknya mengambil bajunya yang masih bagus. Kemudian membawanya ke tukang permak baju untuk mengecilkan agar pas untuk anaknya. Bejo menerima baju itu dengan suka cita.
Hikmah
Usai menonton film Ustadzah Lely dan Sayyidah Nuriyah SPsi, Koordinator BK Berlian School, menjelaskan hikmah cerita film itu dalam praktik ikhlas dan menata niat sebelum melakukan apapun.
”Kita mengambil pesan dari kisah Bejo, dia tetap menjalankan puasa Ramadhan meski belum tahu mendapatkan baju baru atau tidak. Ia menjalankan puasanya dengan sungguh-sungguh karena Allah,” tutur Lely.
Lalu Sayyidah menambahi, ”Ikhlas itu menjalankan segala sesuatu dengan niat karena Allah, bukan untuk imbalan-imbalan, misal baju baru, hadiah dan lain sebagainya.”
Lantas para siswa ditanyakan apakah sudah paham tentang ikhlas dalam beribadah puasa. Siswa kelas 5 Al-Cazar menyahut,”Berpuasa bukan karena hadiah dan tetap menjalankan ibadah meskipun tidak mendapatkan hadiah,” seru Ozora dalam forum daring tersebut.
Guru lantas mengajukan pertanyaan tentang hal yang membatalkan puasa atau tidak. Misalnya, tidur siang, membatalkan puasa atau tidak? ”Tidaaaakkkkk….,” jawab siswa.
Pertanyaan lainnya dilanjutkan,”Suntik, membatalkan puasa atau tidak?” Siswa pun serentak menjawab,”Tidaaakkkk….”
Kalau makan? ”Bataaaalll….,” jawab mereka. Berbohong? ”Mengurangi pahala…”
Pertanyaan lain seperti menangis, berkata kotor, minum karena lupa, menggosok gigi, berolahraga, berenang, mencicipi makanan, berkumur, menonton TV, makan permen. Para siswa dapat menjawab seluruhnya dengan tepat. Mereka sudah paham pelaksanaan puasa. (*)
Penulis Fatma Hajar Islamiyah Editor Sugeng Purwanto