PWMU.CO – Klinik Pratama Aisyiyah Sine, Ngawi siap beroperasi setelah dilakukan visitasi dari Tim Perizinan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, Senin (12/04/2021)
Dalam visitasi tersebut, hadir enam petugas kesehatan yakni Kepala Seksi Pelayanan Primer Ikhlas Karyanti SST MMKes, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dhina Handayani SH MSi, Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan Supriadi SKM, Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Muhadi Nanang SKM, dan dua petugas bagian administrasi.
Selain tim visitasi, hadir pula Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Ngawi Drs Suhardi MA, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sine Drs Abdurrochim MA dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Sine Dra Hurustiyati Tri Hapsari MPd, serta jajaran calon tenaga kesehatan Klinik Pratama Aisyiyah Sine.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dhina Handayani SH MSi mengatakan, tim visitasi ini akan melakukan telusur langsung ke lokasi untuk memastikan kesiapan klinik.
“Hasilnya akan kami sampaikan secepatnya setelah tim bersama jaringan lintas sektoral menyimpulkan berdasarkan hasil telusur hari ini,” ujarnya.
Visitasi dilaksanakan selama kurang lebih dua jam. Seluruh tim bekerja sesuai tugas menemui tim klinik yang telah disiapkan. Tim klinik dipandu langsung oleh penanggung jawab klinik, dr Rhea Auliya Anggareni didampingi PCA Sine Dra Hurustiyati Tri Hapsari MPd.
Ketua PDM Kabupaten Ngawi yang diwakili oleh Drs Suhardi MA dalam sambutannya mengingatkan kepada pengelola Klinik Aisyiyah Sine untuk amanah menjaga wakaf.
“Sebagaimana diketahui bahwa tanah tempat berdirinya klinik merupakan tanah wakaf dari keluarga Bapak Muhammad Yusuf,” terangnya.
Tanah wakaf seluas 13.390m² No Persil: 35-21-01-12-1-00921 atas nama Enny Yusuf Wachidah Yuniarti itu telah dilaksanakan penyerahan sertifikat tanah hak milik Nomor: 921/Desa Tulakan pada hari Kamis, 1 Mei 2014, bertempat di Kantor Desa Tulakan.
“Saya menjadi salah satu saksi proses awal keluarga wakif mewakafkan tanah seluas 13.390m² tersebut. Wakif berpesan agar tanah dimanfaatkan untuk dibangun fasilitas kesehatan,” imbuh Suhardi.
Tiga Pilar Gerakan Muhammadiyah
Sedangkan Ketua PCM Sine Drs Abdurrochim MA menyampaikan, pendirian klinik mengacu pada pilar gerakan dakwah Muhammadiyah.
“Melalui pilar dakwah kesehatan, kami berupaya membangun klinik sebagai upaya membantu program pemerintah di bidang kesehatan,” paparnya.
Dia mengatakan, ada tiga pilar dakwah persyarikatan yang diusung oleh Muhammadiyah.
“Tiga pilar tersebut adalah pilar ekonomi, pilar pendidikan, dan pilar kesehatan. Dari ketiganya Muhammadiyah mampu berdiri kokoh tanpa bergantung kepada pihak lain untuk mengelola dan melangsungkan gerakannya,” tandasnya.
Kilas Balik Pendirian Klinik Pratama Sine
Klinik Pratama Aisyiyah Sine merupakan amanah keluarga Muhammad Yusuf sebagai wakif yang berharap tanah wakaf digunakan untuk layanan kesehatan. Dengan adanya tanah wakaf tersebut PCM Sine pun mulai merapatkan barisan dan melakukan rapat koordinasi.
Diawali dengan rapat di rumah Drs Bardaini (Kepala KUA Sine saat itu yang juga anggota PCM Sine), keinginan warga Muhammadiyah Sine untuk memiliki rumah sakit mulai tumbuh. Rapat yang dihadiri oleh PCM, PCA, perwakilan Ortom, AUM, dan tokoh Muhammadiyah itu bersepakat tanah wakaf akan didirikan klinik.
Diharapkan Klinik Pratama ini mampu berproses menjadi rumah sakit. Pilihan klinik selain keinginan warga Muhammadiyah, juga upaya menjalankan amanah dari keluarga wakif.
Pada Tahun 2018, tak terhitung rapat dan koordinasi dilakukan. Dengan penuh semangat dan tahan banting, pada Tanggal 1 Mei 2018 PCM Sine mulai melakukan pengurusan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup atau Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL) sebagai salah satu syarat pendirian klinik.
UKL atau UPL yang diminta oleh Dinas Kesehatan ternyata harus diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup. Kendala demi kendala muncul ketika proses pengurusan UKL/UPL.
Anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Sine yang sebagian besar berprofesi sebagai pendidik akhirnya menyerahkan pengurusan UKL/UPL kepada pihak ketiga.
Tepat tanggal 31 Desember 2018 UKL/UPL terselesaikan sekaligus juga IMB (Izin Mendirikan Bangunan) untuk klinik.
Kegigihan PCM dan PCA Sine dalam upaya mewujudkan klinik terdengar sampai ke PDM dan PDA Kabupaten Ngawi, bahkan sampai ke Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur.
Titik Terang Pendirian Klinik
Dari sinilah PCM dan PCA mulai mendapatkan titik terang. Kolaborasi antara PDA dan PWA menuntun PCM dan PCA Sine untuk segera bersinergi membangun kekuatan demi terwujudnya klinik.
Rapat untuk ke sekian kalinya pun digelar. Kali ini dilaksanakan di Nglencong (Kediaman Dra Anis Setyowati, anggota PDA Ngawi). Hadir dalam rapat tersebut Dra Nelly Asnifati (PWA Jatim), Drs Nasrun MA dan Drs Suhardi MA (PDM Ngawi), serta anggota PCM dan PCA Sine.
Rapat tersebut menghasilkan keputusan, PWA Jawa Timur siap menjembatani Panitia Pembangunan Klinik dengan pihak RSUA Ponorogo yang akan menjadi pendamping dan kakak asuh untuk berdirinya Klinik Sine. Hal ini dilakukan agar di kemudian hari tidak terjadi kebuntuan dalam langkah.
Pembagian kerja pun dikelompokkan menjadi dua. PCM Sine bertugas mengawal proses pembangunan klinik secara fisik dan PCA Sine menyiapkan pembangunan secara administrasi sekaligus sebagai pemilik klinik.
Di penghujung acara, tim visitasi menyampaikan penjelasan sementara tentang hal-hal yang perlu dibenahi untuk kesempurnaan klinik pada masa mendatang. (*)
Penulis Suwarno Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni