PWMU.CO – Prof Zainuddin Maliki: Jangan Beri Ruang Gerakan yang Gerogoti Pancasila. Anggota DPR MPR RI Fraksi PAN Prof Zainuddin Maliki mengingatkan hal itu dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR, di Lamongan, Sabtu (17/4/21).
Menurut dia, masih ada gerakan yang berusaha mendistorsi dan terus menggerogoti Pancasila. Upaya mereduksi Pancasila yang notabene sebagai wujud perjanjian luhur seluruh bangsa Indonesia itu tidak boleh terjadi karena mengancam keutuhan bangsa.
“Negeri ini berdiri kokoh tegak di atas ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 ,” tegasnya.
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan diikuti ratusan guru yang tergabung dalam Ikatan Guru Aisiyah Bustanul Athfal (IGABA) Lamongan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Cabang Brondong. Kegiaan ini, menurut Zainuddin Maliki, merupakan salah satu langkah memperkuat gerakan meneguhkan pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Langkah itu diperlukan untuk menutup ruang bagi mereka yang mencoba mereduksi, mendistorsi dan menggerogoti keempat pilar tersebut,” ungkap mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.
Dia mengatakan, pengembangan seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, baik ekonomi, sosial budaya termasuk pendidikan harus dibangun berlandaskan Pancasila. “Bukan dibangun atas dasar ideologi liberal,” tegasnya.
Pikiran liberal, demikian dikatakannya, sempat mencoba menyusupkan pendidikan ke salah satu klaster omnibuslaw. Mereka tidak memandang pendidikan sebagai lembaga nirlaba tetapi sebagai sebuah lembaga investasi untuk mengejar profit. Tentu semangat Ini bertolak belakang dengan pendidikan yang seharusnya untuk membangun peradaban dan memanusiakan manusia.
“Beruntung kita bisa mendorong munculnya kewarasan berpolitik, sehingga klaster pendidikan bisa dikeluarkan dari omnibuslaw,” ungkap Penasihat Dewan Pendidikan Jawa Timur itu.
Perjuangan Guru Perempuan
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Lamongan, Dra Hj Sumu Zanarofah MAg menegaskan, ibu-ibu yang telah mendarmabaktikan diri sebagai guru diharapkan bisa menjalankan peran sebagai pendidik yang baik. Sebab, guru memiliki peranan yang sangat penting dalam mengembangkan potensi anak-anak didik.
“Persiapkan mereka agar menjadi pemimpin bangsa Indonesia. Tentu yang diharapkan adalah pemimpin-pemimpin yang amanah, memiliki jiwa, falsafah dan ideologi Pancasila,” ujarnya memberi tausiyah.
Menyinggung upaya membangun demokrasi di Indonesia Ketua IV Pimpinan Daerah Aisyiyah Lamongan Dra Hj Mutholi’ah MAg mengharapkan agar Partai Amanat Nasional (PAN) berada di garis depan dalam memberikan ruang dan peran kepada kaum perempuan.
“Peraturan perundangan kita mengharuskan kuota 30 persen dari unsur perempuan. Jangan hanya pada saat pencalonan tetapi yang lebih penting 30 persen unsur perempuan jadi anggota DPR,” tegasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni