PWMU.CO – KKN UMG peduli dengan produk olahan bunga telang hasil dari Bank Sampah Desa Dahanrejo Kecamatan Kebomas Gresik, Sabtu (17/4/21).
Sekretaris kelompok 16 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) 2021 Tutut wahyuningsih mengatakan produk olahan ini akan diberikan sentuhan yang lebih berbeda dan kaya manfaat.
“Cara dengan ditambahi empon-empon, lalu dikeringkan. Mengonsumsinya seperti menyeduh teh,” ujarnya.
Dia menjelaskan manfaat bunga telang selain untuk minuman jaga imunitas juga kaya akan antioksidan. Selain itu juga kaya akan nutrisi sehingga bisa meningkatkan imunitas bagi tubuh.
“Bunga telang ini adalah icon desa sehingga harus terus dikelola dengan baik. Hal ini bisa menjadi sumber ekonomi karena telang kering mahal harganya,” jelasnya.
Kontribusi Bangun Desa
Tutut, sapaan akrabnya, mengatakan sumbangan program KKN UMG diharapkan memberikan sumbangsih kepada warga masyarakat.
“Bisa memberikan kontribusi keilmuan dalam membangun desa, khususnya Desa Dahanrejo. Mulai dari membuat handsanitizer sendiri, membuat jamu imun dari bunga telang, membangun rumah data, maupun pendidikan bahasa inggris untuk sekolah dasar,” katanya.
Eco Enzyme
Ketua Bank Sampah Peduli Desa Dahanrejo Indah Nurmalawati memaparkan di Desa Dahanrejo memiliki Bank Sampah Peduli dengan produk baru yaitu Eco Enzyme.
“Eco Enzyme merupakan salah satu upaya baru dalam pengelolaan sampah organik agar lebih bermanfaat untuk lingkungan,” ujarnya.
Dia mengatakan inspirasi pembuatan Eco Enzyme adalah adanya asosiasi dari bank sampah yang dikumpulkan dari beberapa bank sampah.
“Kami diundang pihak Harmony Surabaya untuk memperoleh materi kemudian pembelajaran dilanjut lewat WA.
Konsepnya, sambungnya, untuk mengolah enzim dari sampah organik yang biasanya dibuang ke tong sampah sebagai pembersih organik. Eco Enzyme sendiri berasal dari ferementasi limbah dapur organik seperti ampas buah, sayuran, segala jenis buah.
Produk Ramah Lingkungan
Indah menjelaskan produk Eco Enzyme terbilang ramah lingkungan dan mudah dibuat hanya memerlukan air, gula sebagai karbon, dan sampah organik itu sendiri.
“Hanya menggunakan sisa bahan dapur sehingga secara tak langsung sampah organik dari sisa dapur akan berkurang sendiri menjadi produk lebih bermanfaat,” tambahnya.
Bank Sampah Peduli berdiri yang berdiri November 2019 sudah memiliki beberapa produk, mulai dari budi daya maggot, sabun jelantah, bunga sabun jelantah, maupun lilin jelantah atau aromateraphy.
Apresiasi Produk Bank Sampah
Indah sangat mengapresiasi untuk produk di Bank Sampah. Selain dapat memperdayakan ibu rumah, diharapkan juga mampu memberikan sumbangsih dalam pelestarian lingkungan, utamanya lingkungan di Desa Dahanrejo.
“Di sini sendiri memiliki 3 bank, ada Bank Sampah Dinari, Bank Sampah Peduli Dahan, dan Bank Sampah Dahan Kidul,” katanya.
Akibat pandemi, lanjutnya, untuk sementara produk dijajal sendiri dulu, baru itu saya perkenalkan. Ke depannya, harapnya, ada kentuk kerja sama dengan pemerintah seperti bank sampah lainnya. Tiga Bank Sampah di Dahanrejo bisa ikut gabung dan mendapat pembinaan. (*)
Penulis Efta Dhartikasari Priyana. Editor Ichwan Arif.