PWMU.CO – Rapor Mendikbud saat ini menurut Prof Azyumardi Azra bukan hanya merah. Namun semakin buruk.
Hal itu dia sampaikan saat Pengajian Ramadhan 1442 H Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang berlangsung secara virtual, Ahad (18/04/2021).
Azyumardi mengatakan, Mendikbud saat ini tidak paham tentang pendidikan Indonesia, sejarah pendidikan Indonesia maupun kelekatan pada pendidikan Indonesia.
“Saya pernah sudah secara terbuka memberikan rapor merah pada Mendikbud yang sekarang itu. Dan saat itu masih 100 hari kabinet, sekarang sudah berapa lama ini? Hampir dua tahun. Tidak berubah rapornya. Malah semakin jelek,” tegasnya.
Menurut Azyumardi, sudah seharusnya Mendikbud sekarang ini segera direshuffle dan diganti dengan sosok yang lebih layak.
“Kalau tidak, rusak pendidikan kita ini. Tidak punya masa depan. Kalau tahun ini tidak diganti, maka sistem pendidikan Indonesia akan semakin rusak parah,” katanya.
Dia mengatakan, munculnya Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035 itu, menurutnya hanya menjadikan pendidikan sebagai marketplace atau berdasarkan pasar.
“Tidak ada pendidikan itu hanya sekedar marketplace. Bahkan di Amerika sekalipun, orang yang belajar di Fakultas Teknik itu juga belajar mengenai nilai-nilai,” jelasnya.
Mereka (orang Amerika) itu, imbuhnya, belajar nilai-nilai budaya, humaniora, agama, bahkan peradaban-peradaban besar.
“Bagaimana pendidikan itu dibangun nilai-nilai kemanusiaan, ketuhanan, spiritual dan sebagainya. Jadi kita ini jauh sekali melencengnya,” katanya.
Kalau tahun ini tidak diganti, menurutnya, maka sistem pendidikan akan semakin rusak parah.
“Apalagi tugas Kemendikbud sekarang semakin kacau, karena ditambah riset. Kan Kemenristek dibubarkan dan dipindah ke Kemendikbud,” ujarnya.
“Mengurus pendidikan aja nggak beres malah ditambah lagi. Jadi saya kira mengambil kebijakan membubarkan menteri dan menggabungkannya itu saya kira kok (dia) gak paham bagaimana pendidikan itu, bagaimana ristek itu, bagaimana inovasi itu,” imbuhnya.
Cendekiawan muslim kelahiran Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatra Barat ini mengatakan, tidak ada harapan pendidikan Indonesia lebih maju kalau Mendikbud tidak diganti.
“Kalau tidak ada perubahan maka kita tidak bisa berharap pendidikan kita ini akan semakin maju. Paling tidak pada masa pemerintahan 2020-2024 ini,” katanya.
Namun dia menambahkan, tidak tahu nanti pasca 2024, apakah kerusakan di bidang pendidikan ini bisa diperbaiki atau tidak. Termasuk Kerusakan di bidang riset dan teknologi.
“Apakah mungkin diperbaiki? Tergantung juga nanti siapa yang akan memimpin indonesia. Kalau yang memimpin Indonesia ini terus didukung lagi untuk periode ketiga, waw, mungkin ya kita nggak tahu deh. Mudah-mudahan, kita semua berdoa jangan sampai tiga kali lah,” pungkasnya. (*)
Penulis Nely Izzatul Editor Nely Izzatul¢