PWMU.CO – SD Muwri launching buku di Hari Bumi yang puncak peringatannya diselenggarakan secara virtual, Kamis (22/04/21).
Dalam webinar peringatan Hari Bumi ini, SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (SD Muwri) mengadakan launching buku bertemakan lingkungan hidup.
Kepala SD Muwri, Kholiq Idris, saat memimpin acara launching buku mengatakan, buku yang di-launching terbagi menjadi dua. Yaitu buku karya siswa bersama guru dan buku berisi kumpulan surat siswa.
“Buku pertama berjudul Kujaga Bumi melalui Cerita Fiksi. Itu merupakan kumpulan cerita pendek siswa-siswi juga karya ustadz-ustadzah SD Muhammadiyah 1 Wringinanom,” katanya.
“Sedangkan buku kedua berjudul Suara untuk Negeri Kecilku yang merupakan kumpulan surat siswa SD Muwri kepada Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Gresik,” jelasnya.
Kholiq Idris mengatakan, ada cerita menarik dalam penulisan buku yang berjudul Suara untuk Negeri Kecilku.
“Surat karya siswa ini ditulis oleh siswa-siswi kelas V dan VI sebagai tugas sekolah secara daring ketika terjadi bencana banjir parah yang menimpa kecamatan Wringinanom pada 07 Januari 2021 yang lalu,” terangnya.
Banjir yang terjadi di Wringinanom saat itu, lanjutnya, sangat parah. Sehingga siswa terketuk untuk menyuarakan isi hati mereka terkait masalah itu.
Hasil Penugasan Pembelajaran Daring
Guru pembimbing kepenulisan, Miftakhul Musdalifah mengatakan, penulisan ini merupakan hasil penugasan anak-anak ketika belajar secara daring.
“Karena pada saat itu terjadi banjir parah di Wringinanom yang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya,” katanya.
“Kami intinya meminta anak-anak untuk mau menyampaikan aspirasi mereka ke dinas terkait, yang salah satu alternatifnya adalah dengan mengirim surat. mereka bisa menyampaikan apa yang menjadi keluhan mereka dengan sopan dan bisa diterima melalui penugasan itu,” lanjut Mifta.
Seperti surat yang dituliskan oleh Fiorenza Elysia Putri A, salah satu siswa yang ikut menulis surat untuk Dinas Lingkungan hidup.
Siswi berkulit putih ini berpendapat, yang menyebabkan banjir parah di Wringinanom salah satunya adalah karena adanya penyempitan sungai dan banyaknya pengurukan di sekitar daerah sungai yang digunakan untuk warung.
Kumpulan surat siswa untuk Dinas Lingkungan Hidup ini sengaja dibukukan bertepatan dengan hari bumi.
“Memang baru bisa dibukukan sekarang, karena memang kesibukannya luar biasa dan selain itu memang kita sengaja untuk mencetak dan melaunching karya anak-anak untuk menyemarakkan peringatan hari bumi ini,” jelas Mifta.
Penugasan penulisan surat untuk Dinas Lingkungan Hidup ini diikuti oleh siswa kelas V sebanyak 50 siswa dan kelas VI sebanyak 42 siswa.
Sebagai penghargaan dan motivasi kepada yang lain untuk lebih giat menulis, maka dipilih tiga terbaik dari 92 tulisan siswa tersebut. (*)
Kontributor Khoirunnisa Co-Editor Nely Editor Mohammad Nurfatoni