PWMU.CO – Saat Ustadz Naruto Berkisah Sahabat Nabi. SD Muhammadiyah 1 dan 2 Gresik Kota Baru berkolaborasi melaksanakan kajian Senandung Kisah Ramadhan (Senada) bertema “Meneladani Uswah Sahabat Rasulullah” bersama Muhammad Marzuki Imron ST, Jumat (23/04/21).
Pelaksanaan Senada yang digelar secara virtual ini menjadi penutup dari rangkaian kegiatan Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA) yang diselenggarakan pada dua pekan pertama Ramadhan (15-23/4/21). Acara tersebut diikuti oleh 337 siswa baik dari SD Mugeb (SD Muhammadiyah 1 GKB) dan Berlian School (SD Muhammadiyah 2 GKB).
Pentingnya Meneladani Sahabat
Selama berdakwah dan menyebarkan syariat Islam, Rasulullah ditemani oleh para sahabat yang setia kepada beliau. Seperti disampaikan oleh Fauzudin Ahmad SPd selaku kepada SD Muhammadiyah 2 GKB dalam sambutannya,
“Banyak sahabat Rasulullah yang sudah hebat sejak kecil. Ada yang hafal al-Quran sejak kecil, ada yang sudah ikut dalam perang sejak kecil, ada yang suaranya merdu ketika adzan, ada yang ahli berdagang, ada yang kaya dan seluruh hartanya diinfakkan.”
Ahmad —panggilan akrab Fauzudin Ahmad SPd— memberikan pesan agar para siswa dapat mengambil pelajaran dari kisah sahabat Rasulullah. “Ustadz Marzuki Imran kita undang bersama kita untuk mengisahkan perjalanan sahabat Rasul, semoga anak-anak dapat mengambil manfaat dan menjadi teladan bagi anak-anak,” sambungnya.
Ahmad juga berpesan kepada anak-anak agar mengikuti dengan baik kisah uswah sahabat Rasulullah yang akan disampaikan oleh ustadz Muhammad Marzuki Imran ST yang sering dipanggil dengan nama Ustadz Naruto
Panggilan Ustadz Naruto
Muhammad Marzuki Imran membuka dengan salam dan sapaan kepada anak-anak yang telah tergabung dalam Zoom Clouds Meeting. Mengenakan pakaian orenge kombinasi hitam dan peci kuning, Imran memperkenalkan diri dengan ciri khasnya yang santai tapi serius.
“Adik-adik perkenalkan nama ustadz adalah Muhammad Marzuki Imran, atau sering dipanggil ustadz Naruto, hehe,” ujar Imran yang membuat anak-anak penasaran.
Pecinta Naruto sejak kecil sehingga memiliki banyak benda yang bernuansa kartun dari Jepang itu menjelaskan asal-muasal dirinya dipanggil Ustadz Naruto.
“Saat ustadz sedang mengisi kajian di salah satu sekolah ada anak-anak yang memanggil ustadz dengan panggilan ustadz Naruto. Ustadz mencari-cari alasannya, ternyata karena ustadz memakai jaket Naruto saat itu,” jelasnya.
Dalam perkenalannya dia juga mengambil jubah Naruto untuk dikenakan sebagai pelengkap kostum Naruto yang telah dipakai sebelumnya.
Uswah Sahabat Nabi
Sebelum menyampaikan kisah sabahat Rasulullah untuk diambil hikmahnya, Ustadz Naruto ingin memastikan anak-anak semangat dan tidak mematikan kamera saat berlangsungnya materi. “Belajar di rumah enak ya, tapi tetap harus sungguh-sungguh. Agar ilmu yang akan diperoleh dapat bermanfaat,” ujarnya.
Menutunya, ciri anak yang sungguh-sungguh dalam belajar adalah: bersemangat, tidak ngantuk, kalau belajar di rumah berarti harus on cam supaya tidak tidur.
Kisah Salman Al-Farisi
Ustadz Naruto menjelaskan, salah satu sahabat yang dekat dengan Rasulullah ialah Salman al-Farisi. Seorang anak bangsawan beragam Majusi, agama yang menyembah api. Salman kemudian melihat orang-orang Kristen beribadah di gereja. Karena keingintahuannya ia kemudian masuk dan banyak bertanya tentang agama tersebut hingga memutuskan untuk berpindah ke agama Kristen.
Keputusan Salman al-Farisi tidak bisa diterima oleh keluarganya. Ia dipukuli dan disiksa. Tetapi ia memutuskan untuk tetap dengan pilihannya beragama Kristen.
Salman adalah pribadi yang bersungguh-sungguh dengan pilihannya. Setelah memilih beraga Kristen ia kemudian belajar kepada seorang pendeta di Syiria. Karena pendeta tersebut sudah lanjut usia maka ia disarankan untuk belajar kepada pendeta di Mosul. Karena hal yang sama yaitu pendeta yang ditemui telah lanjut usia, maka ia pindah ke Nabirin, dan pindah lagi ke Romawi.
Sampai Romawi Salman al-Farisi dipesani oleh pendetanya bahwa ia akan bertemu orang shaleh seorang Nabi dari negeri yang banyak tumbuhan kurma yaitu Arab. Karena ia sangat patuh terhadap guru dan sungguh-sungguh dalam belajar maka ia menyanggupi perintah pendetanya.
Untuk sampai Arab, Salman mengikuti rombongan pedagang. Sayangnya ia ditipu rombongan pedagang tersebut, ia disiksa dan dijual sampai ikut ke Madinah.
Meski belum kunjung berjumpa dengan Nabi yang dimaksudkan pendetanya, ia tetap bertahan dan ingin bertemu. Sampai suatu ketika ia bertemu dengan laki-laki bernama Muhammad. Seperti pesan pendetanya, bahwa ia akan berjumpa Nabi terakhir bernama Muhammad dengan ciri-ciri: Nabi tidak mau disedekahi, jika diberi hadiah akan diterima, dan di punggung kirinya ada tanda kenabian.
Benar yang ditemuinya adalah Nabi Muhammad SAW. Lalu ia belajar kepada Nabi Muhammad dan masuk agama Islam. Bersama Nabi, Salman turut dalam perang badar dan perang Khandaq Pesan dari kisah teladan Salman Al Farisi adalah sungguh-sunggu dalam belajar dan bertemu Nabi, sederhana dan dermawan.
Kisah Bilal bin Rabbah
Ustadz Naruto menceritakan, Bilal bin Rabbah adalah sahabat Rasulullah yang terkenal dengan suara merdunya. Dia budak yang dibebaskan oleh Abu Bakar As-Shiddiq. Ia adalah budak yang teguh dalam tauhid. Saat dipaksa keluar dari Islam dan disiksa ia tetap teguh dengan lafadz “Ahad… Ahad…Ahad.” Kalimat itu selalu terlantun dalam lisannya. Yang bermakna bergantung kepada Allah Yang Maha Esa.
Bilal adalah pemuda yang senang datang ke masjid lebih awal, ia berwudhu kemudian menjalankan sholat sunnah. Ia juga yang berinsiatif menyeru penduduk Madinah untuk sholat dengan media adzan. Kemudian Rasulullah membenarkannya dan jadilah adzan sebagai media panggilan sholat.
Saat Rasulullah meninggal, Bilal tidak mau lagi menyerukan adzan karena akan membuatnya rindu Rasulullah hingga penduduk Madinah rindu. Lalu Hasan dan Husein cucu Rasulullah meminta Bilal untuk adzan kembali, lalu ia kembali adzan sambil nangis karena mengingat Rasulullah dan seluruh kota Madinah ikut menangis.
Pesan dari kisah uswah Bilal Bin Rabbah ialah sungguh-sungguh dalam bertahuid dan mencintai Nabi dengan sepenuh hati.
Cara Mencintai Rasulullah
“Dari kisah-kisah inspiratif sahabat Rasulullah, anak-anak dapat mengambil pesan berharga untuk diterapkan pada diri anak-anak,” kata ustadz Naruto.
“Bila ada yang mau bertanya silakan ya,” tambahnya.
Tampak raise hand dari seorang siswi, dan setelah dipersilahkan moderator Nur Hakiky SPd, siswi bernama Fatin Kayyis Nur Kamila Putri dari Kelas 1 Bima SD Muhammadiyah 2 GKB menyampaikan pertanyaannya. “Assalamualaikum, Ustadz. Bagaimana cara mencintai Rasulullah?,” tanya Ayyis, panggilan akrabnya.
Pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh Ustadz Naruto, “Masyaallah luar biasa pertanyaannya. Cara mencintai Rasulullah yang paling mudah ialah dengan bershalawat dan kemudian dengan cara meneladani sunnahnya,” jelas Ustadz Naruto. (*)
Penulis Fatma Hajar Islamiyah Editor Mohammad Nurfatoni