PWMU.CO – Berhutang ternyata sangat dianjurkan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim M Saad Ibrahim. Tapi yang ini bukan sembarang hutang. Berbicara dalam penutupan acara “Konsolidasi Organisasi Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Jatim”, di Hotel Bukit Daun Kediri, Ahad (20/11), Saad mendorong Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) untuk menumbuhkan kultur berhutang.
“PDM-PDM yang miskin dan susah berkembang karena terbentur dengan persoalan dana, harus berani berhutang. (Tapi) dengan niatan karena Allah,” tutur Saad. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim sendiri, ungkap Saad, sudah menandatangani MoU dengan Bank Jatim untuk pinjaman senilai Rp 500 M.
(Baca: Turba PWM, Angin Segar Pemutus Polemik Muhammadiyah di Kediri dan 283 Peserta Hadiri Konsolidasi Pamungkas PWM Jatim di Kediri)
Dari dana Rp 500 M itu, jelasnya, sudah ada yang inden yaitu Universitas Muhammadiyah Surabaya Rp 150 M, Universitas Muhammadiyah Ponorogo Rp 25 M dan PDM Banyuwangi 90 M. “Jadi mohon dihitung sendiri, masih ada sisa berapa?” seloroh Saad. Bagi PDM yang ingin inden, ujarnya, harus segera. Syaratnya, punya potensi dan aset, serta sudah biasa berurusan dengan bank. “Dengan pinjaman ini insyaallah akan bisa melakukan percepatan pengembangan amal usaha Muhammadiyah (AUM),” ujarnya.
Saad menceritakan, ketika bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah di lantai 6 gedung baru UMSIDA, dia mengatakan, “Rasanya ngurus Muhammadiyah itu sangat bahagia melihat gedung atau amal usaha Muhammadiyah baru yang bermunculan.” Nah saat itu, lanjut Saad, Pak Haedar menjawab, “Inilah kebahagiaan yang tak ternilai dan semoga hal yang seperti ini bisa terus dan terus berkembang.”
Selain soal hutang, di hadapan 300-an peserta konsolidasi organisasi seri terakhir itu, Saad juga memberi pesan penting lainnya. “Pertama ber-Muhammadiyah itu harus lebih baik, lebih baik , dan lebih baik,” kata dia. Yang kedua, kata Saad, dari rangkaian konsolidasi organisasi se-Jatim, PDM Kediri, Tulungagung, Nganjuk, dan Trenggalek adalah PDM yang masuk katagori menengah.
Di akhir sambutannya, Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini mengingatkan pada peserta untuk hadir dan menghadirkan anggotanya sebanyak-banyaknya pada perhelatan Resepsi Milad ke-104 Muhammadiyah di Bangkalan, 27 November mendatang. “Mari kita ramaikan, untuk membesarkan hati masyarakat Madura. Karena kita punya sebutan yang sama yaitu “MD”, yang bisa berarti Madura, bisa juga Muhammdiyah,” canda Saad disambut gerr hadirin. (Uzlifah)