PWMU.CO – Menuntut ilmu perlu kesungguhan dan kesabaran. Hal itu diungkapkan oleh Dekan Fakultas Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr Nur Kholis SAg MAg.
Dia menyampaikannya saat menjadi pemateri pada Pengajian Spesia Dhuha yang digelar secara virtual oleh Universitas Ahmad Dahlan, Jumat (23/4/2021).
Menurut Nur Kholis lafadz lam jalalah dalam lafadz Allah merupakan lafadz yang agung dari dulu, sekarang dan akan datang serta layaklah diibadahi.
“Seagung-agung makhluk tidaklah kekal. Allah Maha Hidup dan Maha Mengurus secara terus menerus,” ujarnya.
Kemudian dia membacakan al-Quran surat al-Baqarah ayat 255. “Allah, tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup, yang terus-menerus mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi,” sitirnya.
Adukan Masalah kepada Allah
Allah SWT, lanjutnya, memiliki kekuasaan tak terbatas, kehendak yang mulia dan pengetahuan yang luas yang tidak dimiliki manusia.
“Sesempurna-sempurnya makhluk, yang mempunyai kekuasaan, kehendak dan pengetahuan yang luas, sangat berbeda dengan yang dimikili Allah swt yang punya sifat kekal, sedangkan yang dimiliki manusia hanya sementara,” ungkapnya.
Di samping itu, sambungnya, Allah-lah tempat bergantung semua makhluk. Kita tidak perlu khawatir pada masalah yang kita hadapi karena Allah Maha Mengurus terus menerus dengan kekuasaan, kehendak dan pengetahuan-Nya.
“Kita dapat hidup tenang karena ada yang mengurusi kita. Jika dalam kehidupan ada masalah maka kita cepat-cepat memohon kepada-Nya agar diberi jalan keluar,” paparnya.
Langkah Mulia
Nur Kholis menambahkan Allah tidak dihampiri rasa ngantuk dan tidur. Karena itu Allah tidak akan abai mengurus makhluk-Nya. Kalau abai tentu peredaran matahari dapat berhenti.
“Coba kita bayangkan saat kita mengantuk, tentu tidak bisa untuk mengikuti kajian secara maksimal. Dari sinilah jika kita berada dalam majlis ilmu hendaknya ikhlas dan dalam keadaan segar, sehingga nyaman ketika mendapat wawasan keilmuan. Keikhlasan kita dalam menimba ilmu akan mempermudah dalam menerima ilmu pada forum yang kita ikuti,” jelasnya.
Menuntut ilmu, ujarnya, perlu kesungguhan dan kesabaran. Bahkan pengorbanan waktu, tenaga dan mungkin juga biaya. Maka bertekad mendapatkan ilmu suatu langkah yang sangat mulia.
Dia menambahkan bahwa manusia berbeda dengan Allah swt yang tidak dihampiri rasa kantuk dan tidur. Dia yang Maha Hidup dan Dzat yang Maha Mengurus.
“Maka keyakinan kita akan semakin kuat bila kita merasa selalu berada dalam pengawasan-Nya. Sebab kita akan mempertimbangkan juga dalam setiap langkah kita sesuai petunjuk-Nya. Merasa dalam pengawasan-Nya membawa diri kita selalu taat kepada-Nya. Ini suatu refleksi yang mahal harganya,” pesannya.
“Langit dan bumi milik Allah. Dialah yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta yang menguasai keduanya. Rapuh kuatnya iman kita tergantung pada ma’rifat kita kepada-Nya,” tutur Imam Masjid Islamic Center UAD ini. (*)
Penulis Hilman Sueb. Editor Sugiran.