PWMU.CO – Lima Keistimewaan Sahabat Abdullah bin Mas’ud disampaikan Kak Agung Tyo, pendongeng dari Tangerang Selatan, dalam Semarak Nuzulul Quran yang diadakan secara virtual oleh Sekolah Kreatif SD Muhamadiyah 16 Surabaya, Selasa (27/4/21).
Kegiatan yang mengangkat tema Muliakan Ramadhan 1442 dan diikuti 700-an siswa kelas I–VI ini didukung oleh komite sekolah.
“Pada masa remajanya Abdullah merupakan seorang penggembala kambing yang jujur dan amanah. Setelah kejujurannya dikenal pasti oleh Rasulullah SAW dan Abu Bakar, Abdullah menawarkan diri sebagai pembantu pribadi Rasulullah,” katanya.
Ia menceritakan, postur tubuh Abdullah bin Mas’ud yang kurus dan kecil—termasuk kedua betisnya—pernah menjadi bahan tertawaan beberapa sahabat.
“Nah, hal itu terjadi ketika ia sedang memanjat dan memetik dahan pohon arak untuk digunakan sikat gigi (siwak) oleh Nabi Muhammad SAW. Melihat sikap mereka ini, Rasulullah bersabda, ‘Sahabat sekalian mentertawakan kedua betis Ibnu Mas’ud, padahal di sisi Allah, timbangan (kebaikan) keduanya lebih berat daripada gunung Uhud’,” ungkapnya.
Lima Keistimewaan Abdullah bn Mas’ud
Kak Agung lalu menjelaskan keistimewaan Abdullah bin Mas’ud. Menurutnya ada lima keistimewaannya. “Pertama, Abdullah bin Mas’ud di antara sahabat nabi yang pertama kali masuk Islam dengan urutan keenam,” katanya.
Kedua, lanjutnya, Abdullah bin Mas’ud termasuk sahabat Nabi yang hijrah dua kali ke negeri Habasyah (yang sekarang menjadi negara Ethiopia) dan Kota Madinah.
“Yang ketiga, beliau termasuk orang yang pertama kali membacakan al-Quran di hadapan orang-orang kafir Quraisy,” ujarnya.
Keempat, ia melanjutkan, Abdullah bin Mas’ud termasuk orang yang ahli al-Quran dan ilmi tajwid. “Ia mendengar 70 surah al-Qur’an langsung dari mulut Rasulullah SAW, dan tidak ada sahabat lainnya yang sebanyak itu mendengar langsung dari Nabi Muhammad SAW,” jelasnya.
Kelima, paparnya, Abdullah bin Mas’ud adalah orang yang gerak-geriknya mirip dengan Rasulullah. ”Beliau memang hampir tidak pernah terpisah dengan Rasulullah SAW. Pengetahuannya terus tumbuh dan berkembang dalam bimbingan beliau,” terang dia.
Di akhir kisahnya, Kak Agung berpesan agar para siswa tetap selalu rajin dan giat membaca al-Quran di manapun berada. “Adik-adik harus semangat membaca dan mengkhatamkan al-Quran di bulan Ramadhan ini,” pesannya.
Selain kisah islami, kegiatan Semarak Nuzulul Quran ini meliputi Doa Khatmil Quran, Takjil on the Spot di Panti Asuhan Anak Muhamadiyah Medokan Ayu dan Kampung Anak Negeri Kota Surabaya. Ada juga buka bersama keluarga secara virtual. (*)
Penulis Riska Oktaviana Editor Mohammad Nurfatoni