Tiga Penyebab Dosa Diampuni di Bulan Ramadhan oleh Ustadz Mufti Maulana, Ketua Lazismu Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Arab Saudi.
PWMU.CO – Syukur hanya kepada Allah Subhanahu wa Taala. Shalawat semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa Sallam
Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa sebenarnya dosa adalah sumber dari segala malapetaka di dunia maupun di akhirat. Allah Subhanahu wa Taala berfirman,
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Asy-Syura: 30)
مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ.. إلى آخر الآية.
“Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi. ” (An-Nisa: 79)
Maka ketahuilah bahwa karena dosa pulalah yang menyebabkan Nabi Adam ‘alaihissalam dikeluarkan dari surga. Jika saja Nabi Adam tidak melakukan perbuatan dosa, maka tentu tidak akan keluar dari surga. Akan tetapi Allah mentakdirkan dengan hikmah yang Allah kehendaki, sehingga Nabi Adam dan Hawa melakukan dosa dan dikeluarkan dari surga.
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Telah ditunjukkan oleh al-Quran dan sunnah-sunnah Nabi Shallahu ‘alaihi wa Sallam bahwa dosa terhadap dosa bisa hilang dari seorang hamba dengan sekitar sepuluh sebab.” (Majmu ‘Fatawa 7/487).
Tiga Penyebab Dosa Diampuni
Pada kesempatan kali ini saya hanya akan menyebutkan tiga saja. Di antara sebab-sebab tersebut adalah:
Pertama, taubat. Taubat adaalah perkara yang disepakati kaum Muslimin dapat mengugurkan dosa. Dan Allah Subhanahu wa ta’ala telah berfirman:
قُلْ يَاعِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ الله.. إلى آخر الآية.
“Katakanlah, ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melebihi batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang’.” (az-Zumar: 53)
Tetapi barangsiapa yang bertaubat di bulan Ramadhan tapi ia berniat untuk mengulangi dosa-dosanya lagi, maka ia tidak jadi diampuni. Wallahu a’lam bisshawwab
Kedua, istighfar. Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan bahwa tatkala seseorang mengatakan ‘Astaghfirullah’, makna pertama adalah meminta meminta maghfirah kepada Allah yang meminta untuk ditutupnya aib-aib di dunia Oleh yang sering kita dalam dzikir pagi oetang sebuah doa yang meminta agar baca Allah menutup aib-aib kita,
Apabila seseorang meminta maaf kepada Allah untuk ditutupnya aib-aibnya, dan berlindung dari dampak buruk dosa-dosanya, maka sungguh beruntunglah orang-orang yang banyak beristighfar kepada Allah. Apalagi di bulan ramadhan adalah bulan yang barokah.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا} سنن ابن ماجه
“Beruntunglah bagi orang yang mendapatkan catatan amalnya istighfar yang banyak.” (H. Ibnu Majah 2/1254 no. 3818).
Amal Shaleh
Ketiga, amal shalih. Kebaikan dan amal shalih adalah di antara hal-hal yang dapat menggugurkan dosa-dosa. Di antara dalil yang menyebutkan hal ini adalah firman Allah Subahanahu wa ta’ala,
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ..
“Dan laksanakanlah shalat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu kesalahan kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah). ” (Hud: 114)
Dan juga sebagaimana disebutkan dalam Surat al-Furqan Ayat 70
إِلَّا مَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَٰلِحًا فَأُو۟لَٰٓئِكَ يُبَدِّلُ ٱللَّهُ سَيِّـَٔاتِهِمْ حَسَنَٰتٍ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
:Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Karena bulan Ramadhan adalah bulan penuh ampunan, marilah kita senantiasa meningkatkan amalan shalih kita agar dapat meraih dengan mudah ampunan Allah di bulan Ramadhan ini. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni