PWMU.CO – Menko PMK Puji Kontribusi Nahdlatul Wathan bagi Bangsa. Hal itu dia sampaikan saat menjadi nara sumber secara daring pada acara Khatmil Quran dalam Rangka Peringatan Nuzulul Quran 1442 H yang diadakan Pengurus Besar Nahdlatul Wathan, pada Kamis (29/4/2021).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy organisasi yang dibentuk oleh Tuan Guru KH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pada tanggal 1 Maret 1953 tersebut sudah banyak sekali memberikan kontribusi dan sumbangsih untuk Islam dan bangsa ini.
“Sesuai dengan namanya Nahdlatul Wathan, nahdlah berarti kebangkitan pergerakan, pembangunan. Al-wathan berarti tanah air atau negara. Jadi Nahdlatul Wathan adalah kebangkitan tanah air, pembangunan negara, atau membangun negara,” ujarnya.
Muhadjir mengatakan, Nahdlatul Wathan juga telah turut andil dalam mengahantarkan Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan.
“Kemerdekaan dalam artian merdeka dalam berfikir, bersosial dan bebas untuk menyampaikan dakwah-dakwah Islamiyah yang berlandaskan ajaran Ahlussunnah waljamaah serta tidak bertentangan dengan UUD dan Pancasila,” katanya.
Selain itu, menurutnya, organisasi Nahdlatul Wathan dalam bidang pendidikan melalui pondok pesantren, diniyah, madrasah atau sekolah, dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, dan bidang sosial dan dakwah Islamiyah sudah membawa dampak perubahan corak positif untuk Indonesia.
“Serta mewujudkan tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945, yaitu mercerdaskan kehidupan bangsa,” katanya.
Diikuti 10 Ribu Peserta Daring
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) Syaikhuna Tuan Guru Bajang KH M Zainuddin Atasni, menyampaikan ucapakan terima kasih karena Menko PMK Muhadjir Effendy yang bersedia menghadiri acara pembacaan al-Quran itu.
Khatmil Quran itu diikuti oleh 10 ribu peserta dari seluruh Indonesia. Mereka berpartisipasi secara daring via Zoom Clouds Meeting. Adapun acara luring dalam rangka peringatan Nuzulul Quran dipusatkan di Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW Anjani di NTB.
Kegiatan ini juga dihadiri secara daring guru hafidh Masjidil Haram dan Madrasah Assaulatiyah Makkah, Syaikh Ahmad Muhammad Yar. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni