PWMU.CO– Kiai Dahlan adalah sosok yang sangat suka membaca. Bukan hanya membaca al-Quran, tapi juga membaca kitab-kitab klasik karya para ulama.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof Dr Muhadjir Effendy MAP pada penutupan Baitul Arqam Dosen Universitas Muhammadiyah Malang secara virtual, Jumat (30/4/2021).
Muhadjir Effendy mengatakan, gemar membaca KH Ahmad Dahlan itu karena Islam sangat menganjurkan umatnya gemar membaca. Bukan hanya membaca huruf, kalimat per kalimat, tapi juga penting membaca fenomena, realitas kekinian, dan membaca tanda-tanda alam. Hasil pembacaan tersebut, bisa direalisasikan dalam bentuk tindakan yang positif.
Menurut dia, cara kita membaca al-Quran juga harus berkembang. ”Apalagi dalam hal mengontekstualisasikan ayat al-Quran dengan persoalan-persoalan kekinian,” kata Muhadjir Effendy yang pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Jika umat Islam ingin menjadi masyarakat yang unggul dalam pengetahuan, sambung dia, maka kuncinya satu yaitu menjadikan membaca sebagai budaya.
”KH Ahmad Dahlan adalah sosok kiai yang sangat suka membaca. Bukan hanya membaca al-Quran, tapi juga membaca kitab-kitab klasik karya para ulama,” kata Muhadjir Effendy yang juga pernah menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini sebelum diangkat menjadi menteri.
Kegemaran membaca Kiai Ahmad Dahlan itu, kata dia menambahkan, didasarkan atas fungsi-fungsi al-Quran. Di antaranya fungsi sebagai petunjuk bagi orang yang beriman, obat hati, serta memotivasi diri agar memanfaatkan akal pikiran.
Kiai Ahmad Dahlan juga menyukai dan menguasai Bahasa Arab agar ketika membacanya, pendiri Muhammadiyah ini bisa sekaligus memahami makna-makna yang terkandung al-Quran.
”Al-Quran itu kaya makna. Satu ayat al-Quran saja, bisa memiliki banyak makna dan mendalam. Sebab itulah, penguasaan terhadap Bahasa Arab dan tafsir al-Quran sangat penting agar pengetahuan kita tentang al-Quran ini semakin mendalam,” ujar Muhadjir Effendy.
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan Baitul Arqam yang dilaksanakan selama tiga hari pada Rabu – Jumat (28-30/4/2021). Acara ini diikuti sekitar 375 peserta dari para dosen muda UMM.
Beberapa narasumber dihadirkan di antaranya KH Saad Ibrahim, Prof Syafiq A. Mughni, Dr Fauzan, Dr Nazaruddin Malik, Dr Khozin, Irfan Amalee, Prof Syamsul Arifin, Dr Pradana Boy, Nurbani Yusuf, dan lainnya.
Penulis Nafik Muthohirin Editor Sugeng Purwanto