PWMU.CO – Sungguh berat jadi kader Muhammadiyah, ragu dan bimbang lebih baik pulang. Ucapan Panglima Jenderal Sudirman itu adalah salah satu landasan Hizbul Wathan (HW) untuk mengasah dan melatih kemandirian hidup kadernya. Sudirman sendiri dikenal sebagai kader HW tulen. (Baca Pak Dirman HW Tulen)
Guna melatih kesiapan mental dan kemandirian siswanya, SD Muhammadiyah 1 Menganti Gresik mengadakan kegiatan Kemah Akhir Pekan Hizbul Wathan. Kegiatan yang berlangsung 2 hari (19-20/11) itu bertempat di halaman sekolah yang berjuluk SD MUSI (Muhammadiyah Siji).
(Baca juga: SMKM 5 Babat Peringati Kebangkitan Pandu HW dan HW Harus Mengakar di Ponpes Muhammadiyah)
Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam kemah tersebut. Diawali dengan semangat pembaharuan kader HW melalui yel-yel yang atraktif, meriah, dan kompak. Ada juga kegiatan pengenalan Muhammadiyah sebagai gerakan amar makruf nahi munkar.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Menganti Nur Syamsi SAg yang didaulat memberikan wawasan ke-Muhammadiyahan menyampaikan harapannya agar kaum muda tidak gampang putus asa. “Ojo gampang mutungan dalam ber-Muhammadiyah, “ pesan dia.
(Baca juga: Kemah HW untuk Jadikan Siswa Mandiri dan Disiplin dan Bukan Hanya Pandu HW, Ketrampilan Pembina HW pun Di-Upgrade)
Menurutnya, ber-Muhammadiyah tidaklah gampang. “Harus penuh perjuanganan karena tidak dapat bayaran. Tetapi jika kita mengharap surga Allah, maka ber-Muhammadiyah itu menjadi suatu keharusan.”
Saat acara api unggun, para kader HW diingatkan bahwa menyalakan api itu bukan dalam rangka menyembah api. “Kita harus menjauhi tahayul, bid’ah, dan khurafat,” kata Ramanda Nurul, salah satu pembina. “Guna api unggun adalah untuk menerangi dan melindungi dari hewan buas.”
Kepala Sekolah SD MUSI Assidik Wibisono ST berharap, setelah kegiatan ini peserta dapat berubah menjadi lebih baik. “Melalui kegiatan kemahiran ini anak-anak harus berubah. Yang awalnya masih belum bisa mengemban tanggung jawab maka mulai sekarang harus bisa. Harus disiplin, menghargai guru dan teman, serta sopan santun kepada orang tua,” kata dia.
Assidik juga berharap seluruh peserta athfal bisa menjadi penerus dan pengganti pemimpin bangsa. (Taufiqurrahman)