PWMU.CO – Smadiga Peringati Hardiknas dengan Launching Buku Siswa. Peringatan Hardiknas 2021 di Smadiga tahun ini terasa istimewa. Smadiga meluncurkan Barisan Berhikmah dalam setiap Kisah, Ahad (02/02/2021).
Kepala SMA Muhammadiyah 3 Gresik (Smadiga), Mufrikha, SPd MM mengatakan, peringatan Hardiknas kali ini didasarkan pada kegiatan yang dapat memberikan manfaat kepada sesama, meningkatkan prestasi peserta didik, dapat membantu sesama, dan meningkatkan jalinan komunikasi antar sekolah.
Dia memaparkan, Smadiga ingin peringatan Hardiknas menjadi momen untuk mengingat kembali tentang semangat dan pengabdian di dunai pendidikan yang perlu kita contohkan dan lestarikan ke anak didik.
“Memang biasanya hari Ahad libur di sekolah kami, akan tetapi karena hari ini bertepatan dengan Hardiknas dan bulan Ramadhan, maka di sekolah diadakan kegiatan untuk memperingatinya,” jelasnya
Mufrikha menambahkan, peringatan Hardiknas ini juga diharapkan dapat meningkatkan koordinasi dan komunikasi antarelemen sekolah, baik intern maupun ekstern.
“Untuk ekstern, sekolah menjalin hubungan dengan luar negeri sebagai aplikasi mata pelajaran Bahasa Inggris. Sedangkan intern, sekolah melakukan kegiatan di antaranya keagamaan, yaitu PKDA (Pesantren Kilat Darul Arqam) dengan tema Pemuda Islam,” terangnya.
Smamdiga juga melakukan hubungan dengan masyarakat sekitar, yaitu membagikan takjil ke mushala di sekitar sekolah. Juga akan mengikuti pameran hasil entreprenuer di Pasar Bandeng 5-10 Mei 2021.
“Dan yang memang ditunggu adalah buku hasil karya siswa program literasi sekolah GLS (gerakan literasi sekolah),” ujar Mufrikha yang ingin memberikan pelajaran kepada siswa, bahwa masa pandemi siswa harus tetap berkarya dan berprestasi.
Aplikasi Program Literasi
Mufrikha menyampaikan Barisan Berhikmah dalam setiap Kisah adalah buku kumpulan resensi novel. Buku ini sebagai aplikasi program literasi Smadiga. Terdapat 28 novel yang diresensi oleh siswa Smadiga.
“Melalui pembiasaan membaca dan menulis, siswa Smadiga kami harapkan mempunyai karya yang bisa didedikasikan untuk masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, agar adik kelas mereka termotivasi untuk mengembangkan bakat menulisnya. Menurutnya, pembiasaan dan pembelajaran literasi di Smadiga, sejatinya merupakan tanggung jawab semua guru. Karena pelajaran apapun membutuhkan bahasa, yaitu membaca dan menulis.
Dia bersyukur, walaupun proses penulisan buku ini dilakukan di tengah pandemi Covid-19, namun para siswa tetap semangat melaksanakan dan menuntaskan program literasi ini dengan baik.
“Perlu diketahui, pelaksanaan dan proses penulisan ini dilakukan dengan cara daring. Dan siswa mendapatkan arahan dari Bu Santi S Pd, guru Bahasa Indonesia, melalui WhatsApp,” ungkapnya.
Mufrikha bergarap buku ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat meningkatkan motivasi menulis bagi yang membacanya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni