PWMU.CO – Ramadhan SD Mumtaz: Bunda Bagi Takjil, Putri Refresh Ibadah. SD Mumtaz berbagi 1.500 takjil di enam titik strategis, Jumat (7/5/2021). Sasaran kegiatan ini adalah para pengendara yang melalui wilayah Surabaya selatan dan Sepanjang, Taman, Sidoarjo.
Kepala SD Muhammadiyah 1 Taman, Enik Chairul Umah MSi MPd menjelaskan, kegiatan yang bekerja sama dengan Ikatan Wali Murid (Ikwam) SD Mumtaz ini bertujuan mempererat jalinan silaturahmi antara Ikwam dan sekolah. Juga untuk menebar manfaat pada masyarakat luas.
“Meskipun sedang pandemi, agenda sekolah kita tak pernah surut,” ujarnya.
Berbagi takjil ini, jelasnya, merupakan satu dari sekian kegiatan Ramadhan. Ada Baitul Arqam untuk guru dan karyawan, Kultum Online Mumtaz TV, Safari Dacil, dan Darul Arqam untuk siswa yang digelar secara blanded (campuran), online dan offline.
Ketua Ikwam SD Mumtaz Rifa Nurhayati SE merasa senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini. “Kami senang sekali bisa ikut berpartisipasi membagikan takjil kepada masyarakat luas. Terutama warga yang berada di sekitar titik penyebaran juga pengendara yang lewat,” ujarnya.
Dia mengaku sempat deg-degkan. “Tapi alhamdulillah berjalan dengan lancer tanpa mengganggu lalu lintas,” ucapnya.
Darul Arqam Siswa Kelas V Putri
Di saat wali murid melakukan aksi berbagi 1.500 takjil, putri mereka mengikuti Darul Arqam. Untuk siswa putri kelas V, Darul Arqam diikuti oleh 60 persen secara daring dan 40 persen secara tatap muka, sesai persetujuan orangtua.
Koordinator Kelas V Lailatul Umroh SPd menerangkan, sebelumnya siswa putra kelas V mengikuti kegiatan serupa. Juga secara daring dan tatap muka.
Dia menjelaskan, meski keinginan orangtua berbeda-beda, sekolah tetap memberikan layanan terbaiknya, baik lewat daring maupun tatap muka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Mulai dari awal kedatangan siswa diarahkan untuk mencuci tangan, mengukur suhu badan dengan thermo gun, memakai masker, dan tetap menjaga jarak,” jelasnya.
Refresh Ibadah
Lailatul Umroh mengaku, di masa pandemi ini pengawasan ibadah anak mulai kendor. “Maka perlu ada refresh hal mendasar berkaitan dengan ibadah. Mulai dari bagaimana wudhu dan shalat dengan benar,” terangnya.
Selain itu, lanjutnya, anak usia kelas V mulai banyak yang memasuki masa puber atau aqil baligh. “Jadi perlu diberi pengarahan dan pendampingan yang benar agar tidak terkena dampak negatif berbagai konten media sosial dalam materi keputrian,” ujarnya. (*)
Penulis Heni Dwi Utami Editor Mohammad Nurfatoni