PWMU.CO – Rizma An Nazira, si yatim dengan segudang prestasi. Dia merupakan siswa MTs Muhammadiyah 06 (Matsmunam) Banyutengah, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik.
Kepada PWMU.CO Jumat (7/5/2021), Kepala Matsmunam Anshori SThl menyampaikan semenjak duduk di bangku MI Muhammmadiyah 5 Banyutengah, Zira, panggilan akrabnya, sudah ditinggal oleh sang bapak tercinta. Bisa dikatakan Zira tidak banyak waktu berinteraksi dengan sosok bapaknya.
“Zira itu putri kedua dari tiga bersaudara. Bapaknya merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia. Artinya jarang pulang ke Indonesia untuk berkumpul dengan anggota keluarga. Bisa jadi hanya setahun sekali ketika menjelang hari raya Idhul Fitri,” ungkapnya.
Prestasi saat MIM
Apalagi ketika sang bapak dipanggil kembali oleh Allah SWT, saat itu Zira masih duduk di bangku MI dan masih kecil. Tentu bayangan wajah bapaknya belum begitu jelas melekat di benaknya.
“Bersyukur sosok ibunya Lailatul Habiba SPdI adalah seorang guru di MIM 5 Banyutengah dan sambil mengajar di Taman Pendidikan al-Quran (TPA). Dengan berlatarbelakang guru maka nilai kedisiplinan serta ketekunan didapat dari sosok sang ibu,” jelasnya.
“Hal ini yang kemudian membuat Zira menjadi anak didik yang berprestasi. Semenjak di MIM 5 Zira sudah mulai menorehkan berbagai prestasi diantaranya juara pidato Bahasa Arab. Memang sepertinya bidang bahasa Arab menjadi spesialisasinya,” tambahnya.
Bakat Literasi
Beranjak ke jenjang menengah di Matsmunam, lanjutnya, bakat baru Zira muncul. Bakat literasi di bidang sastra menjadi passion dan hobi bagi siswa yang akan lulus tahun ini. Tidak hanya sekedar passion atau hobi, akan tetapi dinyatakannya dalam sebuah karya dan prestasi yang membanggakan bagi diri, orang tua, guru dan madrasahnya.
“Mulai prestasi tingkat kabupaten, provinsi dan bahkan tingkat nasional pernah ditorehkan. Seperti di tahun pelajaran 2020/2021 yang akan berakhir ini, Zira telah meraih berbagai prestasi baik itu akademik maupun non akademik,” terangnya.
“Prestasi itu di antaranya juara I Cerdas Cermat IPS tingkat nasional, harapan I Penulis Terbaik tingkat Nasional dan juara III Cipta Karya tingkat Nasional. Yang paling hangat adalah meraih juara 2 Pidato Bahasa Arab tingkat Kabupaten dalam event Festival Faqih Usman Ke-5 Tahun 2021,” imbuhnya.
Pandemi Tak Halangi Berprestasi
Dia menambahkan saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia, lembaga pendidikan tidak diperbolehkan mengadakan pembelajaran tatap muka oleh pemerintah. Hal ini berimbas pada vakumnya berbagai event perlombaan atau kompetisi akademik maupun non akademik yang biasa secara reguler diadakan.
“Namun dalam kondisi sulit tersebut Zira mampu terus menunjukkan kreativitas, ketekunan serta kerja kerasnya guna terus mencoba dan menorehkan prestasi pribadi maupun bagi almamaternya. Empat torehan prestasi bagi seorang siswa dalam kondisi yang tidak normal memang sangat spesial. Artinya tidak banyak orang mampu, apalagi untuk anak didik seusia dirinya,” paparnya.
Menurutnya Zira pernah mencoba bidang tahfidh di FFU tahun sebelumnya. Namun Zira belum bisa berprestasi. Saat itu teman sekelasnya meraih juara I Tahfidh 2 juz (juz 29 dan 30). Dalam hati serta pikirannya terbaca jelas ada tekat kuat untuk menunjukkan dan membuktikan kalau dirinya bisa dan mampu seperti teman sekelasnya itu.
“Hingga pada kesempatan yang ditunggu-tunggu itu datang. Mengenang memori pernah meraih prestasi di bidang pidato Bahasa Arab, siswa yang hafal 6 juz ini yakin memilih bidang spesialisasinya pidato Bahasa Arab. Dan pengumuman hasil kompetisi memutuskan Zira meraih juara 2 Pidato Bahasa Arab dalam ajang FFU ke-5 tahun 2021,” urainya. (*)
Penulis Sugiran Editor Mohammad Nurfatoni