PWMU.CO – Lima level pemimpin disampaikan Nanang Sutedja SE MM dalam kegiatan Supervisory Management #5 yang mengangkat tema Leadership Through Learning Agility, Jumat (7/5/21).
Ketua Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik ini menjelaskan lima level tersebut yaitu level 1 positional leader (pemimpin berdasarkan posisi), level 2 permision leader (pemimpin berdasarkan izin), level 3 production leader (pemimpin produksi), level 4 people development leader (pemimpin pengembangan orang), dan level 5 pinacle leader (pemimpin puncak).
“Kira-kira ada pada pada level pemimpin nomor berapa? Semoga kita semua bisa masuk pada ring level 3-5,” ujarnya di depan kepala dan wakil kepala sekolah Muhammadiyah GKB Gresik dan koordinator tim sinergi.
Positional Leader
Dalam kegiatan yang digelar di Aula SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik, Nanang mengatakan level pertama adalah positional leader. Dalam level ini, anggota mengikuti pemimpin karena ‘kebetulan’.
“Kebetulan dia menjadi pemimpin, ya diikuti,” jelasnya singkat.
Pada level ini, lanjutnya, pemimpin dihargai hanya karena dia menempati posisi puncak. Dampak yang terlihat adalah rendahnya respek bawahan ke atasan.
Permision Leader
Nanang memaparkan pada level kedua permision leader, pemimpin sudah ada interaksi dan mampu mempengaruhi. Selain itu, pemimpin juga memiliki cemistry.
“Karakter pemimpin sudah memiliki keterkaitan, ikatan dengan kerja tim atau teamwork. Pada tahap ini pemimpin memosisikan sebagai observer atau pengamat,” jelasnya.
Production Leader
Nanang mengatakan pemimpin di level ketiga adalah production leader. Pada level ini pemimpin menjadi role model, menjadi contoh teladan. Selain itu, tipe pemimpin yang bagus dan tepat dalam mengambil momentum.
“Dia adalah kepemimpinan yang menghasilkan, diterima dan diperhitungkan oleh stake holders, berorintasi target, dan memiliki produktivitas,” katanya.
Untuk itu, sambungnya, hal yang perlu menjadi prioritas adalah menjadi panutan, memiliki kekuatan momentum, dan menarik orang terbaik, leader is magnet.
People Development Leader
People Development Leader menjadi level keempat dalam jiwa pemimpin. Nanang menjelaskan pada tahap ini kesuksesan yang telah dicapai adalah sukses bersama.
“Pemimpin di sini lebih produktif dan produktivitas itu dicapai melalui kerja tim. Dia mampu menjadi coaching (pelatih), conselling (menjadi penyuluh), atau mentoring (pendamping). Yang tak kalah penting lagi adalah dia adalah leader create leaders (pemimpin yang mampu menciptakan pemimpin),” jelasnya.
Untuk menjadi karakter pemimpin tipe ini, sambungnya, ada tiga tahapan yaitu sumber daya manusia (SDM) bertalenta, the right man on the right place in the right time (orang yang tepat di tempat yang tepat di waktu yang tepat), dan mampu mengembangkan SDM yang berkualitas.
Pinacle Leader
Nanang mengatakan level tertinggi dalam pemimpin adalah pinacle Leader. Kepmimpinan dia diikuti karena ‘representasi’ dari organisasi. Semangat dan nilai kepemimpinannya masih mengakar dan terus dikenang.
“Dia mampu menginspirasi, mencerahkan, dan menggerakan melalui nilai-nilai. Inilah level tertinggi dalam manajemen kepemimpinan,” ujarnya.
Maka, lanjutnya, karakter pemimpin itu harus berorientasi pada visi organisasi, bisa memberikan services excellent, bisa membuat jejejaring, bukan mengerjakan apa, tetapi lebih berfokus, dan bukan sukses pribadi, tetapicreative teamwork and collaborative. (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohamnmad Nurfatoni.