PWMU.CO – SD Mumtaz melakukan jihad digital dengan menayangkan kultum 29 guru al-Islam selama bulan Ramadhan melalui Mumtaz TV di channel YouTube sekolah.
Wakil Kepala Sekolah Bidang al-Islam dan Ke-Muhammadiyahan SD Muhammadiyah 1-2 (Mumtaz) Taman, Eli Mahmudah SAg MPd, mengatakan jihad digital ini sebenarnya jihad kita di jalan Allah. Kita berusaha menyiarkan agama Islam dengan istkamah.
“Karena sekarang sudah zaman digital, maka media yang kita gunakan juga online. Selain itu lewat kultum ini berupaya ikut berperan dalam pembenahan masyarakat,” ujarnya, Jumat (7/5/21).
Dia mengatakan kultum Ramadhan online ini selalu di-upload pada jam yang sama yakni setiap pukul 18.00 WIB. Banyak respon positif yang didapat, baik lewat komentar di YouTube ataupun menyampaikan langsung ke sekolah.
Mulai dari kalangan masyarakat umum, wali murid sendiri, dan yayasan mendukung acara ini. Salah satunya komentar datang dari anggota DPRD Kabupaten Lamongan periode 2019-2024, Ahmad SAg melalui komentarnya di YouTube.
“Mantab kultumnya. Pas banget sama tagline sekolahnya, SD Mumtaz. Terus menebar kebaikan.”
Lugas dan Mudah Dipahami
Eli Mahmudah mengatakan 29 guru al-Islam ini menyampaikan kultum dengan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti.
“Dengan gaya seperti inilah, banyak komentar positif dari unggahan kultumnya di media sosial,” jelasnya.
Beragam komentar pun berdatangan, tak terkecuali dari Dian Septiana SE, wali murid dari Khaliluna Kimora kelas I D.
“Saya, selaku wali murid SD Mumtaz merasa sangat senang dengan adanya kultum guru secara online yang disyiarkan. Banyak hal positif yang saya petik,” ujarnya.
Dian menuturkan setiap materi kajian kultum yang disampaikan guru menambah wawasan pengetahuan saya tentang ke-Islaman. Penyampaiannya enak. Bahasanya mudah dipahami dan menginspirasi.
Program kultum ini, lanjunya, juga membantu saya dalam mendampingi anak, membuat ringkasan materi ceramah untuk dituliskan ke dalam buku kegiatan Ramadhan yang diberikan oleh sekolah, tanpa harus bingung mencari sumber di televisi atau di masjid.
Penghargaan sebuah Karya
Hal senada juga disampaikan Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) Kecamatan Taman, Siti Aisyah MPd. Dia mendukung sebenuhnya program ini karena kultum ini adalah sebuah karya.
“Penghargaan sebuah karya adalah proses, maka hasil akan selalu mengikuti dengan sendirinya. Tetap semangat ustadz-ustadzah SD Mumtaz dan teruslah berkarya,” ujarnya. (*)
Penulis Heni Dwi Utami. Editor Ichwan Arif.