Keteladanan Membayar Zakat oleh Drh Zainul Muslimin, Ketua Lazismu Jawa Timur.
PWMU.CO– Barangsiapa yang menunjukkan kebaikan, maka ia mendapat pahala seperti pahala pelakunya. (HR Muslim).
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. (Ali Imran: 110)
Kebaikan yang tersampaikan tentu bisa dalam bentuk lisan atau perbuatan dengan keteladanan. Efektif mana di antara keduanya tentu tergantung kondisinya. Keduanya bisa sangat efektif tergantung medan dakwahnya.
Untuk saudara kita difabel netra mungkin lebih efektif dengan lisan, sedang kebanyakan untuk yang lain tentu akan lebih efektif dengan perbuatan keteladanan.
Apalagi pada masyarakat yang budaya paternalistiknya cukup kuat maka keteladanan pemimpin tentu sangat kuat pengaruhnya.
Ibadah yang masih butuh sangat besar dorongannya adalah penegakan syariat zakat. Baik itu dorongan dengan lisan atau keteladanan perbuatan. Dengan bukti literasi bahwa tidak sampai 5 persen yang tertunaikan dari potensi zakat Rp237 triliun itu. Tentu ini butuh ikhtiar maksimal yang masif.
Bukankah kita semua ingin mendapatkan pahala/kebaikan yang akan terus mengalir dari lisan dan keteladanan atas kebaikan yang kita lakukan. Kebaikan yang menginspirasi banyak orang untuk melakukan kebaikan yang sama.
Karena alasan takut riya’ maka yang terkait dengan ibadah harta seringkali malah disembunyikan dengan sebutan hamba Allah. Atau malah yang lebih parah tidak ada keteladanan yang kita berikan, kita contohkan.
Bahkan bisanya berkomentar ketika para pejabat menunaikan zakatnya melalui Baznas dengan disiarkan seantero negeri. Katanya gitu aja kok pamer, riya’ dan lain sebagainya sebagai ungkapan ketidaksukaannya.
Padahal yang berkomentar itu belum tentu menunaikan zakat seperti halnya yg mereka lakukan. Begitu seringkali sikap laku yang muncul ketika orang lain mendeclare mensyi’arkan kebaikan yg mereka lakukan.
Sesungguhnya kita merindukan hal yang sama untuk selebrasi keteladanan pembayaran zakat dari seluruh struktur kepemimpinan di Persyarikatan.
Bukankah kita sangat menginginkan kebaikan yang kita lakukan menginspirasi orang lain dan kemudian mereka menirunya. Dengan begitu akan terus mengalir pahala kebaikan dari orang-orang yang terinspirasi dan mengikuti sesuai dengan yang kita sampaikan dan teladankan.
Untuk itulah maka pada hari Selasa 4 Mei 2021, seluruh BP Lazismu Wilayah Jawa Timur melakukan selebrasi pembayaran zakat yang alhamdulillah diikuti yang lain sehingga terkumpul lebih dari Rp94 juta.
Begitu banyak kemaksiatan yang dibiayai dengan biaya sangat besar dengan dipublikasikan secara masif memenuhi atmosfir bumi, kenapa tidak kita lakukan upaya yang memadai agar atmosfir bumi dikuasai oleh keteladanan kebaikan yang kita siarkan baik dengan lisan maupun dengan keteladanan.
Bukankan Rasulullah saw menyampaikan dakwah Islam ini juga dengan keteladanan kebaikan yang sangat kuat sehingga membuahkan hasil seperti yang kita rasakan seperti saat ini.
Apakah Lazismu mampu mengejawantahkan potensi zakat menjadi bukti fakta nyata, tentu sangat tergantung dari keteladanan yang kita lakukan. Jauh lebih penting dari itu semua adalah pertolongan Allah. Sedang pertolongan Allah harus dipastikan dengan seberapa kuat kesungguhan kita semua menolong agama Allah.
Tetap semangat berbagi dan tebar manfaat. Wallahu a’lam. Bismillah (*)
Editor Sugeng Purwanto