PWMU.CO– Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meluncurkan digitalisasi Pasar Induk Pare, Senin (10/5/2021). Digitalisasi berupa pembayaran E-retribusi pasar.
Hadir dalam acara ini pejabat Muspida, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kediri, Sofwan Kurnia, Kepala Bank Jatim Pare, Jombang dan Nganjuk serta Muspika Pare.
Bupati Hanindhito mengatakan, menyambut baik program kolaborasi dan inovasi dari Bank Indonesia, Bank Jatim, dan Pemerintah Kabupaten Kediri mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi daerah.
”TP2DD (Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah), jangan cuma seremonial namun harus betul betul direalisasikan, disinergikan antar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dengan TP2DD itu luar biasa,” kata Mas Bupati, panggilan akrab Bupati Hanindhito.
Dalam kerangka TP2DD yang telah dibentuk pada bulan Maret lalu, kata dia, digitalisasi di Kabupaten Kediri akan terus dikembangkan untuk meningkatkan transparansi pendapatan asli daerah.
Bupati yang putra politisi Pramono Anung menambahkan, kebetulan kita mulai transaksi non tunai awal Juni 2021, di atas satu juta tidak boleh cash lagi harus transfer semuanya. Ini tentu akan meningkatkan investasi dan pelayanan pemerintah ke publik salah satunya implementasi digitalisasi keuangan daerah melalui E-retribusi di Pasar Induk Pare.
Selain Pasar Induk Pare proyek percontohan juga dilakukan di tiga pasar lainnya yaitu Pasar Kandangan, Pasar Kras dan Pasar Gringing.
”Implementasi E-retribusi pasar dengan menggunakan Q-RIS ( Quick Respon Code Indonesian Standard) jadi lebih mudah cepat dan terjaga keamanannya. QRIS merupakan bentuk transaksi non tunai tanpa kartu sehingga bisa meminimalisasi potensi sampah plastik dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Bupati mengucapkan terima kasih atas program sosial dari Bank Indonesia yang merupakan bentuk kepedulian untuk membantu menekan masalah sosial ekonomi yang dihadapi masyarakat.
Diharapkan kerja sama ini bisa meningkatkan Pemulihan Ekonomi Nasional. Belanja modal harus ditingkatkan. Pemerintah Kabupaten Kediri ke depannya jangan hanya belanja bermodal 14 persen tapi mencapai 20 persen sehingga ekonomi berkembang.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kediri Sofwan Kurnia juga menyerahkan bantuan sarana prasarana senilai Rp75 juta kepada FKPM (Forum Komunitas Pedagang Mandiri) yang diterima oleh Sekretaris FKPM Suparlan SH.
Bantuan berupa dua unit CCTV, running tex untuk mengetahui fluktuasi harga komoditi di Pasar Induk Pare, dua unit komputer, sejumlah penguat sinyal router Wi-Fi beserta biaya langganan selamanya.
Penulis Dahlansae Editor Sugeng Purwanto