
Renungan Idul Fitri: Agama yang Menyelamatkan oleh M Rizal Fadillah, pemerhati bangsa dan keagamaan.
PWMU.CO– Mengawali Ramadhan sering dibacakan ayat Al Baqarah 183. Isinya, kutiba alaikumush-shiyam. Kewajiban melaksanakan puasa agar menjadi insan bertakwa. La’alakum tattaquun.
Sering berulang dibaca, disampaikan, dan dikaji. Umat dituntut memahami dan mendalami serta mengimplementasikan dengan baik.
Ketika mengakhiri Ramadhan dan memasuki Idul Fitri maka ayat yang sering dikaji atau menjadi rujukan adalah ar-Rum: 30.
”Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus, (yaitu agama Islam). Itulah fithrah Allah yang telah memasukkan manusia kepada fithrahnya itu. Tidak ada perubahan atas ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus. Akan tetapi sebagian besar manusia tidak mengetahuinya.”
Ada lima hal penting yang dapat ditarik dari ayat ini sebagai renungan Idul Fitri, yaitu
Pertama, fa aqim wajhaka lid diini haniifa. Diperintahkan kita untuk selalu meluruskan pandangan, jiwa, dan pikiran hanya kepada agama yang hanif yaitu agama Islam. Orientasi segala kehidupan harus berbasis agama.
Kedua, fithratallah, allati fathoronnasa alaiha. Agama yang hanif itu adalah fitrah Allah dan Allah swt memasukkan manusia ke dalam fitrahnya itu. Bagi muslim wajib meyakini bahwa fitrah Allah adalah agama Islam dan hanya agama Islam yang diridloi Allah swt.
Ketiga, laa tabdiila likholqillah. Agama Islam itu tidak berubah baik akidah, syariah, dan akhlakul karimah. Dulu, kini, dan ke depan. Implementasi kekinian tidak boleh mengubah substansi ajaran agama. Karenanya tidak ada itu Islam lokal, nasional, plural ataupun liberal.
Keempat, dzalika ad-diinul qayyim. Penegasan kembali bahwa agama itu adalah ajaran yang lurus, tegak, benar, dan adil. Bukan agama main-main atau mudah dipermainkan. Agama yang kokoh dan menyelamatkan. Menyejahterakan dan menyehatkan.
Kelima, walaakinna aktsaronnasi laa ya’lamuun. Sebagian besar manusia itu tidak memahami dan mengetahui. Mereka tidak tahu bahwa agama adalah jalan kemuliaan dan keselamatan. Mengabaikan dan mengecilkan. Mengolok-olok orang yang beragama dengan konsisten. Bagi sebagian besar manusia bodoh, dunia dan materi adalah segala-galanya.
Selamat Idul Fitri 1442 H. Semoga Allah swt selalu memuliakan para pemulia agamaNya. Taqabbalallahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir batin. Kullu ‘aamin wa antum bikhoir.
Bandung, 12 Mei 2021
Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post