PWMU.CO – Khutbah Id di Situbondo hanya 8 menit, bahas tujuan akhir puasa. Khatibnya Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Situbondo Muhammad Syamsuri.
Shalat Id ini digelar oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Situbondo di Stadion Mohammad Saleh Situbondo, Kamis (13/5/2021).
Mengawali khutbahnya Muhammad Syamsuri mengajak jamaah shalat Id untuk bertakwa kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah menciptakan surga yang terhampar seluas langit dan bumi.
“Dan sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang bertakwa. Dan itulah tujuan dari berpuasa agar kalian menjadi orang yang bertakwa,” ungkapnya.
Ibadah Tak Ada Tandingannya
Menurutnya hari raya ini kita bergembira karena Rasulullah SAW bersabda orang yang berpuasa itu memiliki dua kegembiraan. Pertama ketika hari raya Idhul Fitri, yakni ketika selesai masa berpuasa.
“Kegembiraan kedua ketika nanti bertemu dengan Allah dengan pahala yang sangat besar. Karena Rasullullah menyatakan bahwa puasa itu adalah ibadah yang tidak ada tandingannya,” ujarnya.
Kita juga sangat pantas, lanjutnya, untuk berbangga. Karena kita menjadi orang-orang muslim dan orang-orang yang beriman kepada Allah swt, beriman kepada hari akhir yang mendapatkan tuntunan yang jelas yaitu al-Quran dan as-Sunnah.
“Bahkan dalam keadaan kita seperti sekarang ini, ketika wabah Covid-19 sedang menimpa, rasul mengatakan bahwa orang beriman akan tetap dalam keadaan baik. Karena orang beriman itu ketika mendapatkan nikmat mereka bersyukur dan syukur itu suatu kebaikan. Dan jika mendapatkan musibah mereka bersabar dan sabar itu suatu kebaikan,” paparnya.
Kesenangan dan Kesusahan Tidak Abadi
Dia menambahkan Allah berfirman sesungguhnya dalam setiap kesulitan selalu ada kemudahan. Rasulullah juga menyatakan pertolongan Allah itu datang dengan adanya kesabaran.
“Sungguh indah ketika seorang penyair mengatakan sesungguhnya yang namanya kesempitan tidak akan terjadi selamanya dan kelapangan juga mesti akan berakhir,” ungkapnya.
“Kesenangan tidak akan abadi, begitu juga kesusahan tidak akan abadi. Semua itu berganti sebagai ujian dari Allah SWT untuk mengetahui siapa dari kalian yang terbaik amalnya,” tambahnya.
Husnul Khatimah
Allah SWT, sambungnya, juga menegaskan tidak ada yang terjadi kecuali dengan kehendak Allah untuk terjadi. Dan Allah memerintahkan hendaklah kepada Allah orang-orang beriman itu bertawakal.
“Maka marilah tetap berusaha untuk menjaga terjadinya kebaikan agar kita terhindar dari segala keburukan. Bertawakal kepada Allah karena hasil dari tawakal sesuai dengan firman Allah barang siapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah akan memberikan jalan keluar baginya dari segala masalah yang dihadapi. Dan barangsiapa yang berpasrah diri kepada Allah setelah usaha-usaha yang dia lakukan maka Allah yang akan mencukupinya,” pesannya.
Maka, menurutnya, bersabar dalam setiap musibah dan bersyukur dalam setiap kenikmatan adalah sikap orang-orang beriman. Dan orang beriman menghadapi dengan kesabaran serta bertawakal kepada Allah.
“Marilah berusaha untuk menjadi mukmin dan muslim yang baik. Sehingga hidup kita yang singkat ini bisa kita tutup dengan husnul khatimah dan Allah menghindarkan kita dari suul khatimah,” ajaknya. (*)
Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.