PWMU.CO – Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Drs Muhammad Sholihin MPSDM saat menghadiri silaturahim yang diadakan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kuala Lumpur mengatakan, salah satu tujuan berdirinya Muhammadiyah adalah untuk mencetak manusia yang utuh. Baik jasmani maupun rohani.
”Bagaimana menjadikan jasmani yang sehat? Ya dengan berolah raga. Sedangkan agar memiliki rohani yang kuat, maka imannya yang harus diperkuat,” katanya, di Malaysia,Kamis (24/11).
(Baca: Tentang Aksi 212, Ini Kata Busyro Muqoddas dan Pendapat Muhammadiyah Jatim tentang Aksi 212)
Pada kesempatan tersebut, Sholihin juga mengungkapkan tujuan lain berdirinya Muhammadiyah, yakni membendung gerakan Kristenisasi. Sholihin menuturkan, pada tahun 1990, Paus Yohanes Paulus 2 datang ke Indonesia dan bertemu dengan AR Fahruddin. Itu lantaran karena ada laporan bahwa Kristenisasi di Indonesia dinilai gagal. ”Pak AR pada kesempatan tersebut bilang Islam di Indonesia kuat karena mayoritas,” ujarnya.
Mantan Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya lantas memperkenalkan lima cara ber-Muhammadiyah dan bisa dilakukan oleh anggota Persyarikatan. Pertama, beragama dengan sempurna. Muhammadiyah itu sebagai alat untuk menjadikan seorang muslim yang sempurna. Kedua, ber-Muhammadiyah itu berdakwah. ”Dan berdakwah itu mengajak berbuat baik dan melarang berbuat buruk,” katanya.
Ketiga, berorganisasi dengan syarat berkumpul dan administratif. ”Kalau sering berkumpul, maka akan ada kesamaan pendapat maupun fikiran,” ujar dia. Kempat, berorganisasi itu berjuang dengan semua anggota Persyarikatan.
”Berjuang bagaimana mewujudkan tujuan Muhammadiyah, yakni untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam. Sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” tegasnya. Terakhir, kelima yakni kerelaan berkorban dan memberi apa yang dimiliki untuk kepentingan organisasi. (agus setiawan/aan)