
PWMU.CO – Warga HTKP Muhammadiyah di Malaysia Salurkan Rp 44,3 Juta ke kampung halamannya Desa Payaman, Solokuro, Lamongan, Rabu (12/5/2021).
Ketua Himpunan Tenaga Kerja Perantau (HTKP) mengatakan dana tersebut merupakan zakat, infak, dan sedekah anggota HTKP Muhammadiyah yang berasal dari Desa Payaman,” jelasnya
Ia menambahkan, mereka yang berada di Malaysia dengan suka rela setiap tahun mengumpulkan uang hasil bekerjanya untuk disumbangkan pada pembangunan masjid, madrasah, dan santunan dhuafa, serta yatim piatu di Desa Payaman.
Karena wabah pandemi virus corona 19, perolehan zakat infak dan sedekah tidak sebanyak tahun tahun sebelumnya. “Teman teman di Malaysia juga ikut terkena dampak pandemic Covid-19,” jelas Muhammad Lazim
Dia merinci, dana yang ditasyarufkan ke desanya pada tahun ini digunakan untuk pembangunan masjid Al Jihad Muhammadiyah sebesar Rp 25,9; santunan untuk 33 anak yatim Rp 3,45 juta; dan santunan untuk 110 dhuafa sebesar Rp 6,25.
“Anggota HTKP yang wafat dalam kecelakaan di bulan Ramadhan ini mendapat santunan sebesar Rp 5,2 juta,” jelas Muhmmad Lazim yang sudah satu tahun ini belum bisa mudik.
Penasihat HTKP Miftahul Ulum menyampaikan bila ada warga anggota yang terkena musibah maka langsung dibuatkan list di WhatShap Group untuk penggalangan dana.
“Sedangkan pengumpulan zakat fitrah disalurkan lewat Lazismu Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM),” jelas Ketua Majelis Kaderisasi dan Pengembangan Organisasi PCIM Malaysia ini.
Jadi Berkah Desa
H Syukran Rahman—Ketua Takmir Masjid Al-Jihad Muhammadiyah Payaman Solokuro—menyampaikan terima kasih atas partisipasi para pekerja perantau di Malaysia yang penuh kepedulian terhadap kelangsungan pembangunan masjid di desa.
“Mereka adalah para warga Muhammadiyah Payaman yang mempunyai ghirah bermuhammadiyahi di perantauan. Semoga sedekah dan jariah warga HTKP diterima Allah SWT. Menjadi berkah bagi kita semua yang ada di desa,” ujar mantan Camat Solokuro ini
Ucapan terima kasih juga disampakan Sumani, warga Dusun Sawo, Desa Payaman, yang lagi terbaring sakit karena usia. Dia menyampaikan terima kasih kepada para pekerja perantau Malaysia yang berkenan memberikan santunan kepada dirinya.
“Ya Allah, matur nuwun Nak. Mugo-mugo seng nong Malaysia diparingi jembar rezekine lan waras kabeh ora koyo mbokde Sum ngene yo, matur nuwun (Ya Allah, terima kasih Nak. Mudah-mudahan yang ada di Malaysia mendapat rezeki yang barokah, sehat semua tidak seperti bude Sum, terima kasih),” ucapnya berkali kali dengan meneteskan air mata. (*)
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post