PWMU.CO – Dakwah Sambung Pantun Segarkan Halalbihalal PCIM se-Eropa. Empat perwakilan diasporamu mempersembahkan hiburan itu pada Syawalan bersama Diaspora Muhammadiyah Eropa, Ahad (16/5/21).
Halalbihalal virtual melalui Zoom Cloud Meetings kali ini bertema Diasporamu (Diaspora Muhammadiyah) Eropa sebagai Lokomotif Penguatan Islam Berkemajuan untuk Mencerahkan Semesta.
Pesertanya meliputi para aktivis dari Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) United Kingdom (UK), Turki, Jerman Raya, Prancis, Belanda, Spanyol, Hongaria, Rusia, Ceko, dan Swiss. Turut hadir pula perwakilan Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Hongkong.
Beginilah ketika Arif Rohman, Berta Siagian, Saaduddin, dan Mutia bergantian menyampaikan pantun-pantun segarnya.
Arif Rohman, perwakilan PCIM UK—peraih juara pantun di London—memulai:
“Imam ceramah tegak berdiri
Jamaah mendengar dengan hikmat
Walau Ramadhan telah pergi
Ibadah harus tetap semangat. “
Kemudian, Berta Siagian dari Makedonia Balkan menyambung:
“Nyala obor lumayan terang
Ramadhan pergi berganti lebaran
Tetap semangat para pejuang
Menjadi penerang dalam kegelapan.”
Riuh ketiga pembaca pantun lainnya kompak menyambut pantun Berta, “Cakeeep!”
Selanjutnya, Saaduddin—perwakilan PCIM UK—menyambung:
“Membahana bergema takbir layak
Menyusup ke seluruh penjuru negeri
Hari ini kita ber-Hari Raya
Silaturahim warga Muhammadiyah luar negeri. “
Diikuti Mutia, perwakilan PCIM Swiss:
“Pergi mudik ke kampung halaman
Tidak lupa membawa buah tangan
Silaturahim ceria warga perantauan
Warga Muhammadiyah warga teladan. “
Kompak, ketiga pembaca lainnya menjawab: “Amin, mantab, lanjut!”
Arif kembali melanjutkan:
“Gula aren gula merah
Dicampur dengan santan kelapa
Hari mulia silaturahim berkah
Halal bi halal bersama ayahanda tercinta. “
Berta Siagian langsung menyambung lagi:
“Kue kering kue lebaran
Tersusun rapi di atas meja
Walau Syawalan dengan Zoom-keman
Tapi maknanya tetap bersahaja.”
Kemudian, Saaduddin kembali melontarkan pantunnya:
“Indonesia beragam daerah
Aneka macam pula buah tangannya
Warga Muhammadiyah shalih-shalihah
Semoga Allah mudahkan perjuangannya.”
Sontak, ketiga lainnya kompak mengaminkan.
Mutia melanjutkan:
“Kue lapis, tepung beras
Dicampur tapioka supaya kenyal
Warga Muhammadiyah kerjanya ikhlas
Ridho Ilahi terus mengawal.”
Lalu dia mengaminkan, diikuti ketiga pemantun lainnya.
Arif kembali melontarkan pantun:
“Gunung rapat tetap terlihat
Seolah dapat terjangkau tangan
Muhammadiyah hadir dengan semangat
Hidupkan sunnah bersama al-Quran. “
Berta menyambung:
“Es buah manis karena blewah
Makin enak ditambah selasih
Kita selipkan doa Palestina
Mereka saudara kita terkasih. “
Terakhir, giliran Saad menyambung pantun:
“Tanaman keladi sedang viral
Banyak dicari penggemar mendunia
Terus komitmen untuk mengawal
Kibarkan sang surya ke seluruh dunia. “
Berta menutup persembahan mereka dengan harapan: “Terima kasih, sekian hiburan dari kami semuanya, semoga menghibur.”
Lantas, beberapa peserta secara bersamaan menyalakan mikrofonnya dan bersahutan merespon, “Keren, keren pantunnya, menghibur!”
Tampak di layar Zoom, Haedar Nashir dan beberapa peserta lain tersenyum riang mendengar pantun-pantun tersebut. Yosi Ayu—pemandu acara dari PCIM Jerman—menyimpulkan hiburan sambung pantun ini sebagai wujud dakwah yang melibatkan budaya. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni