PWMU.CO– Gerhana bulan total bakal terjadi Rabu, 14 Syawal 1442 H bertepatan dengan 26 Mei 2021 M di seluruh wilayah Indonesia.
Demikian Maklumat Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang dikeluarkan Wakil Ketua Dr Oman Fathurohman dan Sekretaris Mohammad Mas’udi MAg di Yogyakarta, 19 Mei 2021.
Oman mengatakan, gerhana bulan total total melintasi seluruh wilayah Indonesia sehingga bisa disaksikan oleh seluruh masyarakat di belahan mana pun. Secara bertahap waktu terjadi gerhana bulan sebagai berikut
1. Gerhana Penumbra mulai pukul 15:47:39 WIB | 16:47:39 WITA | 17:47:39 WIT
2. Gerhana sebagian mulai pukul 16:44:57 WIB | 17:44:57 WITA | 18:44:57 WIT
3. Gerhana total mulai pukul 18:11:25 WIB | 19:11:25 WITA | 20:11:25 WIT
4. Tengah gerhana pukul 18:18:40 WIB | 19:18:40 WITA | 20:18:40 WIT
5. Gerhana Total berakhir pukul 18:25:55 WIB | 19:25:55 WITA | 20:25:55 WIT
6. Gerhana sebagian berakhir pukul 19:52:22 WIB | 20:52:22 WITA | 21:52:22 WIT
7. Gerhana Penumbra berakhir pukul 20:49:41 WIB | 21:49:41 WITA | 22:49:41 WIT
Sehubungan dengan itu, Oman menyatakan, Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengimbau pimpinan dan warga Muhammadiyah untuk melaksanakan shalat gerhana bulan (shalat khusuf) serta melakukan pengamatan gerhana bulan.
”Mengingat sampai dengan saat ini pandemi Covid-19 belum mereda maka seluruh kegiatan hendaknya dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan terkait pencegahan Covid-19 secara ketat,” katanya.
Tuntunan Shalat Gerhana
Sebuah hadits menceritakan, Rasulullah saw memerintahkan, seseorang menyerukan aṣh-ṡhalaatu jamiah. Kemudian orang-orang berkumpul. lalu Rasulullah saw salat mengimami mereka. Sesudah mengucapkan salam, Nabi berdiri di hadapan jamaah, lalu bertahmid dan memuji Allah, kemudian bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah. Oleh karena itu apabila yang mana pun atau salah satunya mengalami gerhana, maka segeralah kembali kepada Allah dengan dzikir melalui salat. (HR an-Nasai)
Shalat gerhana bulan dilaksanakan pada saat mulai terjadi gerhana bulan hingga akan berakhir. Gerhana bulan yang terjadi pada hari Rabu, 14 Syawal 1442 H/26 Mei 2021 M, shalat khusuf dapat dilakukan sesudah Magrib atau sesudah Isyak sesuai dengan waktu terjadinya gerhana dan waktu shalat di kota masing-masing.
Shalat gerhana dilaksanakan secara berjamaah, tanpa adzan dan iqamah. Dilaksanakan dua rakaat. Setiap rakaat melakukan rukuk, qiyam dan sujud dua kali. Salat gerhana boleh dilakukan di tanah lapang ataupun di masjid.
Urutan Shalat Gerhana
a. Imam menyerukan aṣh-ṣhalatu jamiah.
b. Takbiratulihram.
c. Membaca doa iftitah.
d. Membaca taawudz, basmalah lalu membaca surah al-Fatihah dan surah dengan jahar.
e. Rukuk, dengan membaca tasbih yang lama.
f. Mengangkat kepala dengan membaca sami‘allāhu li man ḥamidah, makmum membaca rabbanā wa lakal-ḥamd.
g. Berdiri tegak, lalu membaca al-Fatihah dan surah.
h. Rukuk, sambil membaca tasbih yang lama
i. Bangkit dari rukuk dengan membaca samiallahu li man hamidah, rabbana wa lakal-hamd.
j. Sujud.
k. Duduk di antara dua sujud.
l. Sujud.
m. Bangkit dari sujud, berdiri tegak mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama tanpa membaca doa iftitah.
n. Salam.
o. Setelah shalat, imam berdiri menyampaikan khutbah satu kali yang berisi nasihat serta peringatan terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah serta mengajak memperbanyak istighfar, sedekah dan berbagai amal kebajikan.
Editor Sugeng Purwanto