Jathukno Infak Palestina untuk Kita Sendiri oleh drh Zainul Muslimin, Ketua Lazismu Jawa Timur.
PWMU.CO– Saya agak bingung memilih padanan kata yang pas tentang satu ungkapan dalam bahasa Jawa jathukno ini ke bahasa Indonesia. Kata itu terkait dengan perolehan infak untuk penggalangan peduli Palestina yang perolehannya sangat mudah.
Orang begitu mudah menginfakkan hartanya untuk saudaranya di Palestina. Berawal dari foto-foto Direktur Utama Lazismu M. Sabeth Abilawa tentang bantuan makanan dan obat yang dikirim ke Palestina saya sebar ke banyak WAG.
Setelah foto-foto di-share, saya negosiasi keluarga untuk memelopori berinfak. Katering Bunda Nur alhamdulillah langsung OK. Anak-anak, lalu menantu juga OK. Dapat empat donatur langsung kita bikin list dengan judul SPP. Sedekah Peduli Palestina. Lantas tancap gas kita share ke seluruh WAG.
Luar biasa responnya. Pertama kali masuk WA bukti transfer dari donatur nilainya Rp10 juta. Alhamdulillah dan beliau berjanji akan ikut men-share ke teman-temannya sesama pengusaha.
Fase berikutnya begitu kita japri program ini ke grup Pimpinan PWM, para Ketua Majelis/Lembaga, juga ke WAG BP Lazismu Wilayah. Semua WAG pimpinan ini untuk memberi keteladanan diri dalam berinfak.
Luar biasa dahsyat. Perolehannya besar dan sangat cepat. Sampai kita kewalahan mendata di list perolehan kemudian men-share bukti transfer ke bagian keuangan. Dalam tempo sepekan sudah dapat Rp 1,8 M.
Muncul Godaan
Respon sumbangan yang besar itulah lantas muncul komentar jathukno ngono infak bisa dipakai memenuhi kebutuhan sendiri. Mungkin seperti inilah yang dipikirkan pensiunan jenderal tua Hendropriyono yang bilang: Palestina bukan urusan kita.
Pikiran mulai tergoda seperti halnya komentar yang muncul kenapa ambulans untuk Palestina mahal banget. Mahal jika dibandingkan beli ambulans di tempat kita. Kenapa ambulans mewah banget untuk yang jauh dengan kita padahal kita juga sangat butuh.
Godaan itu muncul tidak hanya dari orang-orang luar tapi juga dari internal kita. Begitu besar yang kita sumbangkan ke orang lain padahal banyak saudara yang dekat dengan kita juga sangat membutuhkan.
Inilah pentingnya niat apalagi kemudian telah kita ikrarkan bahwa ini infak terikat untuk saudara kita di Palestina. Program ini sangat menarik donatur karena judulnya Sedekah Peduli Palestina. Sangat menarik karena untuk saudara kita di Palestina yang memang isunya menjadi trending topic.
Palestina yang menderita luar biasa dizalimi Israel sangat memicu simpati dan empati umat sekaligus menguras air mata. Coba ganti judulnya Sedekah Peduli Sidoarjo, saya kira pasti tidak seantusias untuk Palestina. Karena itu ungkapan jathukno itu penyesalan yang bukan pada tempatnya.
Pertanyaan kenapa harga ambulansnya kok mahal banget, itu terjadi karena tidak mudah memasukkan barang ke negeri Palestina. Lha wong negaranya seperti penjara raksasa. Di tiap perbatasan ada blokade. Belum lagi dinding raksasa yang dibangun Israel.
Harga mobilnya relatif sama di semua negara. Tapi setiap barang yang dibawa masuk ke Palestina dikenai banyak ongkos kalau mau selamat sampai tujuan. Ongkos-ongkos inilah yang menjadikan sangat mahal. Oooh… begitu kata mereka. Iya begitu. Dalam kondisi semua serba darurat, ada yang bisa dibeli saja sudah alhamdulilah kan.
Mendahulukan Orang Lain
Dalam surat al-Anfal: 74, Allah swt memberi kriteria agar termasuk orang yang benar-benar beriman. Walladziina awaw wa nasharuu…. orang yang suka mendahulukan saudaranya padahal kita sendiri butuh dan orang yang suka menolong saudaranya baru kemudian Allah swt menyebut mereka ulaaika humul mukminuuna haqqa. Mereka itu orang-orang yang benar-benar beriman.
Kita butuh juga ambulans dan harganya di sini tidak semahal itu, tapi sejak awal niatnya kan memang untuk saudara kita di Palestina. Ketahuilah ketika kita mendahulukan saudara kita, padahal kita juga butuh dan suka menolong saudara kita maka pada saat yang sama kita akan mendapat janji Allah swt yaitu ampunan dan rezeki yang mulia yaitu surga.
Siapa sih yang dalam perjalanan hidupnya tidak menemui cobaan dan persoalan. Tentu tidak ada kan? Upaya kita untuk menolong dan memberikan jalan keluar bagi kesulitan-kesulitan saudara-saudara kita di Palestina itulah yang kelak memastikan pertolongan Allah swt untuk kita semua atas semua cobaan dan persoalan yang kita hadapi di dunia dan akhirat.
Dengan cara mendahulukan menolong saudara kita dan memberikan jalan keluar bagi kesulitan mereka, seluruh kebaikan sejatinya akan kembali kepada kita semua.
Tetaplah bersemangat untuk berbagi dan tebar manfaat. Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Bismillah.
Editor Sugeng Purwanto