PWMU.CO– Wagub Papua Klemen Tinal meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/5/2021) pukul 04.00. Sebelum diterbangkan ke Papua, jenazah disemayamkan di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy hadir langsung ke rumah duka untuk melayat sekaligus melepas jenazah yang dimakamkan di tanah kelahirannya, Papua.
”Atas nama pribadi dan Kemenko PMK, saya mengucapkan duka cita yang sedalam-dalamnya. Beliau (Wagub Klemen) merupakan seorang tokoh yang begitu concern dengan pembangunan daerah Papua. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan,” ungkap Muhadjir Effendy.
Wakil Gubernur Klemen Tinal merupakan putra asli Papua kelahiran Beoga, Puncak, Irian Barat, 23 Agustus 1970. Sebelum menjabat sebagai Wakil Gubernur Papua, Klemen sempat menjabat Bupati Mimika periode 2001-2006 dan 2008-2013. Saat ini juga menjabat Ketua Partai Golkar Papua.
Menurut keterangan keluarga, almarhum sempat sakit namun sudah membaik. Kemudian mengalami serangan jantung lantas dibawa ke RS Abdi Waluyo hingga menghembuskan nafas terakhir. Semasa hidup, almarhum dikenal sebagai politikus serta sosok pemimpin yang cerdas dan bersahaja.
Lemparan Batu
Di rumah duka di Jayapura kabar meninggalnya Wagub Klemen Tinal disambut tarian adat Waeta sebagai ungkapan duka cita. Dalam tarian itu ada gerakan melempar batu ke rumah. Tarian ini sempat menimbulkan salah paham. Beredar kabar Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri dilempari batu saat menyambangi rumah duka.
Mengutip CNN, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal menjelaskan, aksi pelemparan batu dan sejumlah benda di rumah Wagub Papua karena tradisi masyarakat setempat. Aksi pelemparan batu hingga batang pohon ke kaca di rumah duka disebut bagian dari adat.
”Itu tarian Waeta sesuai adat mereka sambil menari dan melempari kaca dengan batang-batang dan batu. Kapolda dan tamu yang lain berada di sekitar TKP, itu kepercayaan mereka,” ujar Kamal.
Kamal mengatakan, usai peristiwa tersebut, tidak lama kemudian tenang seperti situasi berduka.
Sebelumnya beredar kabar terjadi aksi penyerangan terhadap Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri saat menyambangi rumah duka Wagub Klemen Tinal yang meninggal pada Jumat (21/5). Kendati demikian, Mathius juga membantah aksi penyerangan tersebut.
Tidak ada penyerangan, gak benar itu,” ujar Mathius. Fakhiri juga mengatakan hal itu merupakan budaya yang biasa di masyarakat Papua.
Wagub Klemen Tinal dilantik sebagai wagub bersama Gubernur Lukas Enembe oleh Presiden Joko Widodo pada 2018. Klemen Tinal yang meninggal hari ini juga pernah menjabat sebagai Wagub Papua di era Presiden ke-6 Soesilo Bambang Yudhoyono. (*)
Editor Sugeng Purwanto