PWMU.CO – Ratusan orang terlihat memadati Klinik Utama Rawat Inap dan Bersalin Siti Aisyah Surabaya. Wajah penuh semangat mereka menyiratkan hasrat untuk segera bertemu dengan dokter di klinik yang berdiri sejak 18 Nopember 1966. Pagi itu klinik yang terletak di Pacarkeling Surabaya mengadakan pengobatan dan peneriksaan laboratorium gratis bagi warga sekitar. Tak kurang dari 230 orang yang telah menerima kupon sebelumnya siap untuk diperiksa kesehatannya.
Pada sambutan pembuka sekaligus tausyiah, pimpinan klinik dr Tjatur Prijambodo MKes menekankan pentingnya menjaga kesehatan dengan memeriksakan diri secara rutin.
(Baca: Pengobatan Gratis Milad Muhammadiyah: Ratusan Warga Madura Merasa Terbantu)
Sejarah klinik diawali 18 Nopember 1966. Dengan tujuan ingin memberi manfaat pada orang lain, ibu-ibu Aisyah saat itu berinisiatif mendirikan Balai Kesehatan Ibu dan Anak. Setengah abad sejak berdiri, bukan waktu yang pendek. Ibarat manusia, ia sudah dewasa. “Klinik ini harus dikembangkan lagi menjadi rumah sakit,” usul Muji, salah satu pasien pengobatan gratis.
Tiga dokter yang memberi pelayanan adalah dr Fahim, dr Atikah, dan dr Herman. Mereka memberi pelayanan dengan ramah, sigap, dan penuh rasa kekeluargaan. Para pasien pun merasa terlayani dengan baik. Tiga dokter jaga UGD ini, adalah home doctor klinik, yang buka 24 jam itu.
Kepala Rawat Jalan dan Rawat Inap Lilik Suciati Amd Keb berharap, pengobatan gratis ini bisa diagendakan secara rutin sebagai bagian dari kepedulian pada sesama. “Kita juga berharap, pengobatan gratis ini mampu menjadi ajang promosi klinik,” sambung Siti Fatimah AMd Keb, supervisor marketing klinik.
Sementara itu Ach Setiadi, Kepala Divisi SDM menyampaikan bahwa Klinik Aisyah ini merupakan bakti Muhammadiyah di bidang kesehatan pada masyarakat.
Tepat, pukul 12.00, pengobatan gratis ini berakhir. “Kami puas, karena sudah memberi pelayanan terbaik pada masyarakat,” kata Soeparto, perawat yang akrab disapa Pak Totok. “Insya Allah, ke depan Klinik akan memberi pelayanan yang terus meningkat.” Jayalah Muhammadiyah, Jayalah Klinik Siti Aisyiyah Pacarkeling! (MN)