2G: Gempa dan Gerhana oleh Agus Purwanto, Guru Besar ITS dan penulis buku Ayat-ayat Semesta.
PWMU.CO– Ada 2G yang muncul belakangan ini. G pertama adalah gempa bumi. Fenomena alam yang hingga saat ini dan mungkin juga seterusnya bakal tidak dapat diprediksi secara akurat.
Ilmuwan tahu yang namanya sabuk gempa, ring of fire. Indonesia dan Jepang adalah dua negara dengan sabuk gempa paling tebal sehingga mempunyai potensi gempa terbesar. Artinya, jika di Indonesia dan Jepang sering terjadi gempa itu wajar dan biasa saja.
Demikian pula gempa berkekuatan Magnitudo: 6,2 SR yang terjadi Jumat, 21 Mei 2021 pukul 19:09:23 WIB di kedalaman Laut Selatan merupakan fenomena biasa. Gempa yang ditengarai tidak berpotensi menimbulkan tsunami ini berasal dari kedalaman 110 km koordinat: 8.63 LS-112.34 BT (57 Km tenggara Kab Blitar Jatim). Data ini diperoleh dan diketahui setelah gempa terjadi bukan sebelumnya.
G kedua adalah gerhana. Tepatnya gerhana bulan yang akan terjadi Rabu, 26 Mei 2021.
Keduanya, yakni 2G adalah fenomen alam. Yang satu mengagetkan sebagian orang, satunya tidak. Yang satu datang tiba-tiba, satunya lagi diketahui kehadirannya jauh hari sebelumnya.
Yang satu menggambarkan keterbatasan manusia, lainnya menggambarkan betapa luar biasanya manusia.
Sains dan teknologi saat ini sungguh luar biasa. Dunia diklaim berada di era industri 4.0. Bahkan Jepang berada dalam masyarakat 5.0 yakni kehidupan yang memberdayakan robot dan teknologi informasi dalam manufaktur mereka.
Manusia juga terus berikhtiar untuk memenuhi obsesinya menjelajah planet Mars. Meskipun demikian, manusia tidak tahu kapan dan di mana gempa akan datang.
Karena tidak diketahui, maka kehadiran gempa mengejutkan banyak orang. Terlebih lagi gempa dapat menyebabkan kerusakan dan keruntuhan. Maka gempa berpotensi menimbulkan kepanikan.
Sebaliknya, gerhana dapat diketahui dengan akurat kejadiannya. Waktu mulai dan berakhir serta tempat yang dilalui atau tempat yang memungkinkan seseorang dapat menyaksikannya dapat diketahui.
Kembali pada gerhana bulan yang akan terjadi lusa. Bagian demi bagian gerhana dapat dihitung dan diketahui dengan cermat
- Gerhana penumbra mulai pukul 15:47:39 WIB.
- Gerhana sebagian mulai pukul 16:44:57 WIB.
- Gerhana total mulai pukul 18:11:25 WIB.
- Puncak gerhana pukul 18:18:40 WIB.
- Gerhana total mulai berakhir pukul 18:25:55 WIB.
- Gerhana sebagian berakhir pukul 19:52:22 WIB .
- Gerhana Penumbra berakhir pukul 20:49:41 WIB.
Shalat Gerhana
Islam mengajarkan agar umat Islam melaksanakan shalat sunnah yakni shalat gerhana secara berjamaah dan dilanjutkan dengan khutbah.
Anjuran yang masuk akal karena gerhana dapat diprediksi dengan akurat. Tetapi tidak ada anjuran untuk shalat gempa karena gempa tidak dapat diketahui secara presisi waktu dan tempat kejadiannya.
Itulah 2G yang menggambarkan keterbatasan sekaligus kedigdayaan manusia. Sekaligus Kemahakuasaan Tuhan yang merancang gempa dan gerhana sesuai kehendakNya. Dia menghendaki peredaran bumi-bulan-matahari sedemikian tertib dan teratur sehingga manusia dapat mengetahuinya dengan baik.
Dia juga menghendaki wilayah gempa di bumi tetapi memberi pengetahuan sedikit tentang tempat dan waktu kejadian gempanya itu sendiri.
Semua Dia lakukan dengan hak dengan tujuan. Di antaranya, agar manusia memberdayakan karunia akalnya tetapi tetap mengagungkan Sang Pencipta, Allah subhanahu wataala. (*)
Editor Sugeng Purwanto