• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Sabtu, September 30, 2023
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kabar

Mahfud MD: Korupsi Sekarang Lebih Parah dari Orba

Rabu 26 Mei 2021 | 08:51
5 min read
2.8k
SHARES
8.7k
VIEWS
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mahfud MD menyampaikan sambutan pada Pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) periode 2021-2025. Mahfud MD: Korupsi Sekarang Lebih Parah dari Orba. (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Mahfud MD: Korupsi Sekarang Lebih Parah dari Orba. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia Prof Dr Mohammad Mahfud MD SH SU MIP mengatakan itu dalam pelantikan Pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) periode 2021-2025, Selasa (25/5/2021) siang.

Memulai sambutannya itu, dia menyatakan, UMJ tepat memilih Dr Ma’mun Murod Al-Barbasy MSi sebagai rektor di era sekarang. Dia kemudian memberi beberapa catatan menyangkut perguruan tinggi dan universitas Muhammadiyah.

Universitas Terdakwa Fenomena Korupsi

Pertama, universitas menjadi terdakwa utama dalam kerumitan Indonesia. Mahfud MD mengaitkan dengan maraknya fenomena korupsi di Indonesia sekarang. Bahkan, menurutnya, korupsi kini lebih parah dari zaman Orde Baru (Orba).

Sebab, menurut pria kelahiran Sampang, 13 Mei 1957 itu pada zaman Orba, Soeharto mengoordininasi korupsinya, sehingga tidak banyak korupsi saat itu.

“(Korupsi) sedikit saja sudah terasa banyak. Sekarang? Korupsinya ratusan miliar dan trilunan!” ujarnya.

Dulu, lanjutnya, orang korupsi Rp 1 miliar atau Rp 200 juta saja sudah ribut, karena terkoordinasi. Berbeda dengan sekarang, di mana korupsi itu terjadinya vertikal. “Dari atas, ke bawah, ke samping; legislatif, eksekutif, yudikatif,” urainya.

Kemudian, Mahfud MD mengingat gambaran kondisi DPR pada zaman Soeharto. Waktu itu, dia pernah bertemu anggota DPR Hajriyanto Y Thohari naik kereta api selepas bertugas, bukan naik pesawat.

“DPR (di era itu) tidak punya uang. Anggota DPR naik pesawat jika melakukan kunjungan kerja resmi saja. Kalau pulang, tidak bisa naik pesawat,” terang Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia periode 2008-2013 itu.

Naik kereta itu pun, lanjutnya, sendirian saja. Tidak mengajak istri. Fenomena ini kontras dengan gambaran kondisi DPR sekarang, di mana uang anggota DPR habis untuk menyewa pesawat. Selain itu, dia juga mengungkap rumah anggota DPR sekarang ada banyak.

Lalu dia menekankan, fenomena ini tidak berlaku untuk semua anggota DPR. “Kalau Pak Daulay dan Pak Zulkifli nggak lah,” ralatnya sambil menggaruk kepala.

Yang dimaksud Daulay adalah Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Sedangkan Zulkifli adalah Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Keduanya hadir dalam acara tersebut.

Menurut Mahfud MD, begitulah fenomena yang terjadi. Dia mengurai betapa banyak sosok koruptor, lulusan perguruan tinggi, yang kini masuk penjara. “Di penjara sana, banyak orang DPR, hakim MK, hakim MA, pemerintah, menteri, pemda,” ungkapnya.

Dia pun melontarkan sanggahan retoris, “Karena dulu di zaman Pak Harto tidak terbuka?”

“Tidak juga!” jawabnya.

Menurut dia, zaman Pak Harto tidak terbuka memang dilihat dari APBN-nya saja. Kemudian dia melontarkan sanggahan lain, “Kursnya berbeda pak.” 

Merespon ini, Mahfud mengakui adanya beda kurs, tapi menurut dia nilai korupsinya tetap beda jauh. “Iya berbeda, tapi jauh lah!”

Maka dari itu, dari fenomena tersebut, ‘terdakwa’ yang ditanya adalah perguruan tinggi. “Gimana sekarang? Itu yang korupsi-korupsi kalau dijumlah semua kan perguruan tinggi semua nih lulusnya. Apa nih kerjaan perguruan tinggi?” tanya dia.

Dia kemudian menegaskan, “Satu, tugas Bapak ini!”

Universitas Muhammadiyah Maju

Kedua, lembaga-lembaga pendidikan Islam sekarang sudah maju. “Saya gembira, di universitas Muhammadiyah yang merupakan Universitas Islam ini jadi kebanggaan bagi kita,” ucap Guru Besar Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII) itu.

Mahfud MD kemudian bercerita anggapan Islam waktu dia kecil, bersama Pak Zulkifli dan Pak Anwar Abbas. Saat itu, Islam dianggap udik. “Orang Islam bisa apa? Tidak bisa apa-apa,” komentarnya.

Dia juga mengungkap orang Islam didiskriminasi. Berbeda dengan sekarang, santri Islam menduduki hampir semua jabatan penting. Mahfud menegaskan, “Inilah yang harus dijaga!”

Maka, dia mengimbau, jangan sekali-kali merasa terdiskriminasi. Sekarang, menurutnya kita bisa berbangga. Karena sekarang umat Islam tidak lagi dianggap udik dan terbelakang.

Ke depan, lanjutnya, harus kita jaga melalui proses demokrasi. Dia menyimpulkan, kalau demokrasi bagus, umat Islam juga akan bagus. Dampaknya, bangsa ini juga akan bagus karena keterbukaan dan pluralisme.

Mahfud MD menerangkan, wasathiyah Islam akan lebih berkembang melalui proses demokrasi. “Jadi jangan dipertentangkan, ini Islam apa  ini Islam apa,” tuturnya.

Tidak ada seperti itu, harapnya. Dia mengatakan, semua peluang terbuka melalui kontestasi. Umat Islam, menurutnya, bisa menyejajarkan diri dengan orang-orang dari sumber lain, kekuatan apa pun.

Tugas Pemimpin Tegakkan Shalat

Mengakhiri pidatonya, Mahfud mengucapkan selamat kepada rektor, “Selamat Pak Ma’mun Murod dan seluruh keluarga Universitas Muhammadiyah (Jakarta).”

Dia lantas mengutip potongan pidato Umar bin Khattab ketika menjadi khalifah, “Ayyuhal wulad innamin ahammi umurikum as-shalah.”

Mahfud mengartikan, “Hai para pemimpin, sesungguhnya tugas terpenting dari setiap pemimpin adalah menegakkan shalat!”

Karena, tambahnya, kalau orang shalatnya baik, maka perilakunya pasti baik. “Kalau orang shalat tapi mencuri,  berarti shalatnya tidak tegak,” ungkapnya.

“Orang shalat kok masih korupsi, berarti shalatnya tidak benar!” imbuhnya.

Mahfud kembali menekankan pesan Umar, bukan dirikan atau lakukan shalat, melainkan tegakkan shalat. “Artinya, shalat itu punya konsekuensi!” ucapnya.

Jadi, shalat itu menurutnya bisa ditegakkan dalam proses akademik. “Shalat itu bukan hanya begini-begini (gerakan saja),” kata dia sambil menurunkan gerakan shalat.

Tapi, konsekuensinya, punya kepedulian sosial. Mahfud menjelaskan, “Shalat itu ‘Allahuakbar‘,” ujarnya sambil mengangkat tangan lalu bersedekap, “Tunduk patuh kepada Allah.”

“Ditutup ‘Assalamualaikum warahmatullah‘,” ujarnya sambil menoleh ke kanan dan ke kiri, “Artinya, peduli terhadap lingkungan sekitar,” tegasnya.

“Selamat bekerja!” tuturnya. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Hajriyanto Y ThohariMa'mun Murod Al-BarbasyMahfud MDorde baruPak HartoSaleh Partaonan DaulaySayyidah NuriyahUMJUniversitas Muhammadiyah JakartaZulkifli Hasan
SendShare1109Tweet693Share
ADVERTISEMENT
Previous Post

Hoax Lembaga Survei

Next Post

Gerhana: Republik Ditelan Betara Kala

Related Posts

Kisah Abu Dzar Meneriakkan Islam di Depan Ka’bah 

Sabtu 30 September 2023 | 12:55
96

Suasana Pengajian Maulid Nabi di Smamda Sidoarjo. (Mariza Hadul Aslamiyah/PWMU.CO) PWMU.CO – Kisah Abu Dzar meneriakkan...

Pemuda dan Nasyiah Didorong Memperluas Kiprahnya untuk Masyarakat

Sabtu 30 September 2023 | 11:12
60

Ketua PCM GKB Gresik dr Umar Nur Rachman SpPD menyampaikan sambutan di Sarasehan Pramusycab Pemuda...

IPM Junior Mendapat Kunci Langkah Hidup Dipermudah

Jumat 29 September 2023 | 07:11
14

22 Kader PR IPM Junior SD Mugeb menyimak pesan motivasi Nashir Efendi SSos di ruang...

Akidah Pimpin PCA Tambak Bawean

Kamis 28 September 2023 | 07:14
137

Tujuh Anggota PCA Tambak Bawean. Akidah Pimpin PCA Tambak Bawean (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO – Akidah pimpin PCA Tambak Bawean 2022-2027 setelah terpilih dalam...

Berbasis Proyek, Asesmen Tengah Semester SD Mugeb

Rabu 27 September 2023 | 20:28
105

Foto kiri: Salah satu kelompok siswa bekerja sama membuat dekorasi daun geometri. (Mar'atus Sholichah/PWMU.CO). Kanan:...

Finalis Miss Cilik Jatim 2023, Siswa SD Mugeb Prakarantina

Rabu 27 September 2023 | 08:55
141

Alika Naila Putri kelas I Everest menjadi Finalis Miss Cilik Jatim 2023. Finalis Miss Cilik...

Musibah Kebakaran Bromo, Zainuddin Maliki Minta Perhatikan Ini

Minggu 24 September 2023 | 19:43
63

Anggota Komisi X DPR Prof Zainuddin Maliki membuka Bimbingan Teknis Strategi Pemasaran Digital untuk Produk Kreatif yang...

Halo-Halo Bandung Dijiplak Malaysia, Zainuddin Maliki Ajak Amankan Produk Kreatif

Minggu 24 September 2023 | 18:24
107

Anggota Komisi X DPR Prof Zainuddin Maliki membuka Bimbingan Teknis Strategi Pemasaran Digital untuk Produk Kreatif yang...

Rakerpim Nasyiah Gresik, Prinsip Kepemimpinan Ini Dikenalkan

Minggu 24 September 2023 | 18:05
7.2k

Rakerpim Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Gresik berlangsung di ruang rapat Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik. (Gresia Divi...

Musykercab, Terungkap Kekuatan PCNA GKB Berangkat dari Sini

Minggu 24 September 2023 | 10:44
56

Sebagian peserta Musykercab II Nasyiatul Aisyiyah GKB. (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO – Musyawarah Kerja Cabang (Musykercab), terungkap...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Siswa Disabilitas Smamsatu Raih Medali di Kejuaraan Paralimpik 2023

    5860 shares
    Share 2344 Tweet 1465
  • SMAM 8 Gresik Menggelar Pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka

    4683 shares
    Share 1873 Tweet 1171
  • Smamsatu Gelar Kajian Interaktif Semarakkan Maulid Nabi

    3611 shares
    Share 1444 Tweet 903
  • Artikel Bahasa Inggris Guru Smamsatu Juara Kompetisi Menulis Nasional

    6056 shares
    Share 2422 Tweet 1514
  • Mahasiswa KKN UMG Kembangkan UMKM Desa Tlogobendung

    4402 shares
    Share 1761 Tweet 1101
  • Rektor UMY: Muhammadiyah Itu Tidak Netral

    2196 shares
    Share 878 Tweet 549
  • Tim Debat Smamsatu Juara di Kompetisi Ini

    8970 shares
    Share 3588 Tweet 2243
  • Kelas Internasional Smamsatu Outdoor Activity di Wagos

    19234 shares
    Share 7694 Tweet 4809
  • Spemutu Gelar Screening Kesehatan

    4292 shares
    Share 1717 Tweet 1073
  • Aisyiyah Tidak Boleh Meminta, Justru Harus Memberi

    545 shares
    Share 218 Tweet 136

Berita Terkini

  • SMK Pemuda Krian Memilih Duta Smedeka 2023Sabtu 30 September 2023 | 16:15
  • Muhadjir Effendy Terima Gelar Adat Raden Pangeran Anom Sabtu 30 September 2023 | 15:50
  • Hasil Karya Ecoprint Siswa TK Aisyiyah Ini DilelangSabtu 30 September 2023 | 15:14
  • Titin Hamidah Terpilih Memimpin Aisyiyah CangaanSabtu 30 September 2023 | 14:39
  • Etika bermedsos
    Etika Bermedsos Ikuti 12 Langkah Bijak IniSabtu 30 September 2023 | 14:37
  • Pengukuhan PCM Sidoarjo Periode 2022-2027, berikut struktur pimpinan dan majelis yang dikukuhkan pada Sabtu (30/9/23).
    Pengukuhan PCM Sidoarjo, Inilah Struktur Pimpinan dan MajelisnyaSabtu 30 September 2023 | 14:23
  • Sekretaris PDM Se-Jatim Praktik Aplikasi EsuratSabtu 30 September 2023 | 14:11
  • Pembagian doorprize
    Pembagian Doorprize dengan Pertanyaan Lucu-Lucu di Raker para DokterSabtu 30 September 2023 | 13:34
  • Andai Muhammadiyah Absen Satu Bulan SajaSabtu 30 September 2023 | 12:58
  • Kisah Abu Dzar Meneriakkan Islam di Depan Ka’bah Sabtu 30 September 2023 | 12:55
ADVERTISEMENT

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In