Ini Keunggulan Prodi Komunikasi UMM yang Raih Sertifikasi Internasional AUN QA. Satu-satunya Prodi Komunikasi kampus swasta yang meraih sertifkat tersebut.
PWMU.CO – Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) baru saja meraih sertifikasi dari ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA).
Ini merupakan satu-satunya Prodi Komunikasi kampus swasta di Indonesia yang memperoleh pengakuan secara internasional ini.
“Capaian kali ini merupakan yang terbaru. Sebelumnya, Prodi kami telah tiga kali berturut-turut memperoleh Akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Selain itu mahasiswanya juga terus mengukir prestasi di tingkat nasional maupun internasional,” terang M. Himawan Sutanto, Kepala Prodi Komunikasi UMM, Sabtu (29/5/2021).
Dia menjelaskan, diraihnya sertifikasi AUN QA setelah melalui proses yang panjang. “Semua persyaratan sebenarnya sudah disebut memenuhi syarat tinggal secara administratifnya saja,” ujarnya.
Pengumpulan berkas dan dokumen sebagai bukti pelaksanaan reformasi kurilulum, tracing study pada para alumni dan pemangku kepentingan, kerja sama dengan dunia industri dan dunia usaha, serta kesesuaian antara visi misi dengan implmentasi pembelajaran.
“Keunggulan kami salah satunya terletak di praktikum mahasiswa,” tambah Himawan yang juga Sekjen Asosiasi Program Studi Komunikasi Seluruh Indonesia (Aspikom) dan Ketua Umum Asosiasi Program Studi Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (APIK PTMA) itu.
Himawan menguraikan keunggulan-keunggulan prodinya. Pertama, sebagai prodi terakreditasi A tiga kali berturut-turut sekaligus sebagai Prodi Komunikasi terbaik versi majalah Mix Marketing.
“Ditambah dengan prestasi-prestasi yang diukir mahasiswanya baik tingkat nasiona maupun internasional, Komunikasi UMM menjadi kebanggaan universitas dan kampus-kampus Muhammadiyah seluruh Indonesia,” ujarnya.
Pelopor Praktik Real Client
Keunggulan kedua, Prodi Komunkasi UMM memelopori praktikum mahasiswa dengan real client dari kalangan industri maupun dunia bisnis jauh hari sebelum digaungkan konsep Kampus Merdeka.
Menurut Sekretris Prodi Komunikasi UMM Widiya Yutanti mahasiswa dituntut untuk mampu memperoleh pengakuan dari stakeholder sungguhan secara langsung melalui praktikum.
“Kalau praktikum film ya harus film sungguhan dan masuk di festival bergengsi. Kalau bikin berita juga harus viral dan memiliki nilai jurnalisme yang tinggi. Kalau jadi konsultan PR (public relation) ya harus dengan klien sungguhan, memberi solusi atau mengembangkan usaha yang menjadi mitranya,” terangnya.
Dia menambahkan, dengan fasilitas laborarium yang mutakhir dan lengkap, mahasiswa dapat melakukannya dengan baik.
Salah satu karya kolaboratif dan kreatif mahasiswa Komunikasi UMM adalah Kampung Warna-warni Jodipan yang fenomenal itu.
“Karya ini menjadi viral lantaran mahasiswa mampu menyulap kampung kumuh menjadi destinasi wisata yang tak hanya bernilai ekonomis tapi juga pelestarian lingkungan dan budaya masyarakat yang berubah drastis menjadi lebih bersih dan tertib,” terang dia.
Ketiga, kreativitas mahasiswa tak hanya diwadahi di praktikum dalam laboratorium tetapi juga klub-klub peminatan. Ada klup jurnalisme, PR dan sinematografi.
Melalui wadah-wadah inilah, jelas Widya, mahasiswa dibina untuk berkarya dan mengikuti berbagai kompetisi. Tak heran pembinaan ini memperoleh capaian prestasi tingkat nasional maupun internasional.
“Berkat prestasi ini lulusan kamu banyak yang direkrut oleh perusahaan atau Lembaga penyelenggara kompetisi,” jelas Widiya.
Keunggulan lainnya, sambung Himawan adalah adanya pilihan tugas akhir yang bervariasi. Sekarang tidak ada alasan telat lulus gara-gara skripsi. Ini karena selain skripsi hasil penelitian, tugas akhir juga bisa dikonversi dari prestasi mahasiswa dan karya kreatif.
Ada delapan pilihan untuk tugas akhir ini yang semuanya dapat dipilih sesuai dengan minat dan kesibukan mahasiswa tingkat akhir.
“Banyak mahasiswa kami yang sudah bekerja di profesi yang strategis sebelum lulus. Mereka dapat membuat riset atau karya kreatif berdasarkan aktivitas pekerjaannya itu untuk diuji,” unkap Himawan.
Selain itu, tambahnya, Prodi Komunikasi UMM dibina oleh dosen senior maupun dosen muda yang profesional, lulusan kampus ternama dalam dan luar negeri.
“Selain itu para dosen juga memiliki pengalaman pertukaran dosen di Turki, Polandia, Norwegia dan Amerika Serikat,” ujarnya.
Alumni Bangga
Ucapan selamat mengalir atas capaian membanggakan ini. Termasuk dari Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof Muhadjir Effendy.
Mantan Rektor UMM yang juga pendiri Prodi Komunikasi ini mengaku sudah memprediksi dunia komunikasi bakal menjadi bidang penting sejak lebih 30 tahun lalu.
“Saya merintis Komunikasi UMM pada tahun 1986, bahkan saya adalah ketua jurusan pertamanya. Saya menduga ke depan dunia komunikasi akan mendominasi percaturan dunia, oleh sebab itu UMM harus memperkuat jurusan ini kalau mau membaca masa depan,” ungkapnya.
Ucapan selamat uga disampaikan David Rizal—alumnus yang juga produser Liputan6 SCTV. Dia mengakui banyak memperoleh bekal ilmu dari Komunikasi UMM.
“Belajar di Komunikasi UMM itu seperti paket lengkap. Teori yang disampaikan oleh para dosen dan praktik yang dilakukan mahasiswa bisa jadi bekal untuk kami mahasiswa mengaplikasikannya langsung ke dunia kerja,” unagkapnya.
Menurutnya, semua hal tentang ilmu komunikasi dan jurnalistik yang dulu dia dapat di kampus, semua terpakai saat ini sebagai jurnalis Liputan6 SCTV.
Sementara itu konsultan komunikasi dan PR ternama, Dr Aqua Dwipayana, mengajak agar prestasi ini memacu kualitas lagi. “Selamat ya. Semoga penghargaan ini secara signifikan berpengaruh pada kualitas semua dosen dan mahasiswa,” ungkap alumnus angkatan 1988 ini.
Proses Panjang AUN QA
Himawan menjelaskan, proses meraih sertifikasi ini dimulai dengan penilaian berkas melalui Self Assesment Report (SAR) yang dikirim ke kantor pusat AUN QA. Selanjutnya dilakukan visitasi yang dilakukan secara remote (daring).
Dua asesor–masing-masing Prof Dr Rosemary Seva dari De La Saile University, Filipina dan Asst Professor Suptcha Cheevapruk dari Mongkut’s University of Technology North Bangkok, Thailand—melakukan pengecekan, baik di tingkat universitas, fakultas, maupun prodi.
Pada proses itu pula para asesor melakukan konfirmasi kepada tim SAR, pimpinan fakultas dan prodi. Selain itu juga dilangsungkan visitasi secara virtual ke beberapa lokasi tingkat universitas, seperti perpustakaan dan fasilitas-fasilitas lainnya.
“Di samping itu juga melakukan konfirmasi kepada para staf akademik untuk memastikan apa yang disampaikan di SAR benar adanya,” ujarnya.
Tak berhenti sampai di situ, hasil visitasi juga dikorescek dengan berbagai pihak terkait. Seperti kepada mahasiswa, alumni, maupun pengguna alumni.
Pengecekan ini, kata Himawan, untuk mencocokkan apakah ada kesesuaian luaran pembelajaran yang diharapkan dengan kurikulum yang disediakan. Juga tentang bagaimana cara mengevaluasi capaian tersebut.
Hasil akhir sertifikasi ini diperoleh setelah prodi melakukan revisi dan pemenuhan berkas-berkas yang dinilai masih kurang lengkap. Namun demikian, sejak awal para asesor sudah menyatakan kepuasannya atas jawaban-jawaban para asesi.
“Alhamdulillah semua lega, Ptodi Komunikasi UMM tersertifikasi AUN QA. Semoga ini menjadi titik awal yang baik kita akan melangkah ke internasionalisasi. Salah satunya dengan membuka kelas internasional,” ucap Himawan.
Rektor UMM, Dr Fauzan, bersyukur dengan bertambahnya prodi-prodi yang memperoleh sertifikasi internasional. Ini sesuai dengan harapannya untuk menjadikan UMM semakin mendunia.
Selain Komunikasi, prodi di UMM yang juga memperoleh AUN QA adalah Pendidikan Biologi, Manajemen, Peternakan dan Psikologi. Sementara prodi Teknik Industri memperoleh sertifikasi internasional dari Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE).
“Tidak ada pilihan lain, kita harus melangkah lebih tinggi dan jauh lagi agar rekognisi internasional ini semakin memperkuat tradisi akademik dan kinerja UMM dalam menjawab tantangan kekinian,” kata Fauzan. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni