PWMU.CO– Wisuda SMA Muhi (Muhammadiyah 1) Yogyakarta siswa kelas XII Tahun Pelajaran 2020/2021 berlangsung secara daring dan luring, Sabtu (29/5/2021).
Wisuda SMA Muhi diikuti semua siswa jurusan MIPA dan IPS berjumlah 360 anak yang dinyatakan lulus. Pelaksanaan luring di Grha As-Sakinah dengan menerapkan protokol kesehatan. Izin wisuda luring rekomendasi dari MCCC PDM Kota Yogyakarta.
Wisuda luring dihadiri oleh tamu undangan, manajemen sekolah, wali kelas XII, panitia serta perwakilan siswa dan orangtuanya. Perwakilan siswa meliputi 11 anak tiap kelas dan 2 siswa berprestasi pararel MIPA dan IPS.
Wisuda daring lewat Zoom meeting diikuti oleh segenap keluarga SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dan orangtua wisudawan.
Kepala SMA Muhi Yogyakarta Drs H Herynugroho MPd mengapresiasi para siswa yang tetap semangat belajar dengan berbagai kelebihan, kendala dan kekurangan karena harus dilakukan dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
”Terus pertahankan dan tingkatkan di waktu yang akan datang saat kelanjutan studimu di perguruan tinggi pilihan,” ujarnya.
Menurut Herynugroho, setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Muhi, para lulusan segera bergabung dengan para alumni yang saat ini sudah banyak tersebar di berbagai instansi pemerintah maupun swasta.
Alumni diharapkan menjalin hubungan baik dan mengembangkan almamater serta persyarikatan Muhammadiyah. ”Jadilah kader persyarikatan, kader umat dan kader bangsa di manapun nantinya ananda berada,” katanya.
Ungkapan Siswa
Kekhidmatan suasana wisuda membaur dengan rasa haru mendengar pidato sambutan dari Bangkit Tsani Annur Saputra, perwakilan wisudawan berprestasi. Dengan tulus dia menyampaikan terima kasih juga permohonan maaf atas segala khilaf sebagai siswa.
Bangkit mengungkapkan, betapa bangga dan bersyukurnya atas anugerah yang didapat selama tiga tahun menimba ilmu dan menjadi bagian dari SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Di akhir pidatonya, dia menyematkan janji diri siswa kelas XII.
”Kami berjanji akan lebih baik dan menjadi anak yang berguna bagi nusa bangsa, membanggakan kedua orangtua, serta almamater SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Kami memohon doa restu kepada bapak ibu guru dan orangtua untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sehingga dapat meraih cita-cita kami. Hanya waktu yang memisahkan fisik kita namun tidak akan mampu memisahkan hati, jiwa dan kenangan yang terjadi selama tiga tahun ini. Insyaallah silahturahmi tetap terjaga,” ujar Bangkit. Acara wisuda SMA Muhi ditutup pukul 11.30 dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Fauzi MPdI dan lagu Bakti Guru. (*)
Penulis Yusron Ardi Darmawan Editor Sugeng Purwanto