PWMU.CO – Cinta dan Cita dalam Motivation Day Smamio. Motivation Day SMA Muhamamdiyah 10 GKB (Smamio) Gresik mengangkat tema Cita dan Cinta secara online, Kamis-Jumat (3-4/6/21).
Dalam acara yang dihadiri alumni angkatan ke-3, Kepala Smamio Hari Widianto MPd mengatakan kegiatan ini merupakan upaya sekolah untuk memberikan ilmu sehingga siswa bisa memiliki karakter akhlak mulia.
“Hari ini merupakan hari yang bahagia karena kita akan mendapatkan wawasan, pengetahuan sebagai bekal dalam menghadapi kehidupan masa depan,” ujarnya.
Dia menjelaskan sukses itu butuh pengetahuan. Meraih karir dan semua apa yang telah kita lakukan pastinya membutuhkan pengetahuan juga.
Buat Ilmu dan Hidup Bermanfaat
Kepala SMK Muhammadiyah 5 Panceng Gresik Mohammad Thoha Mahsun SPdI MPdI MHT saat menyampaikan materi mengatakan Smamio telah memberikan fasilitas bagi siswa untuk dapat menjadikan ilmu dan meraih hidup lebih bermanfaat, membuka kebahagiaan dan kenyamanan hidup.
“Acara ini, salah satunya sebagai media untuk terus belajar,” jelasnya, singkat.
Dia mengatakan setelah lulus alumnus dari kelas XII ini memiliki motivasi berbeda-beda. Di antaranya bekerja atau melanjutkan pendidikan (kuliah). “Ketiga, pulang lalu membuka terop, artinya menikah,” begitu guraunya.
Makna Cinta
Thoha menjelaskan pribadi Muslim yang sekolah di sekolah Islam agar mampu meraih cita-cita berdasarkan cinta. Makna cinta adalah upaya untuk selalu dalam keserasian dengan sesorang yang dicintai, baik dalam keadaan tampak maupun tidak tampak.
“Imam Abu Quraisy menyatakan cinta adalah saat engkau memberikan semua yang ada di dalam dirimu, baik zahir maupun batin kepada siapapun yang dicintai,” katanya.
Dalam cinta itu, lanjutnya, ada pengorbanan yang ikhlas baik fisik maupun nonfisik, yang menyatu, dan berkorban dengan penuh keikhlasan. Jika kita memilki pasangan ada rasa curahan sepenuhnya yang ingin kita berikan.
“Demikian juga dengan cinta kita kepada Allah SWT, maka seluruh jiwa raga kita adalah untuk Allah,” tegasnya.
Jiwa untuk Allah
Thoha mengungkapkan kenikmatan cinta akan terasa mengalir dan terus bertambah. Cinta yang berhenti pada sebuah titik akan kehilangan kenikmatan.
“Nah, jangan sampai cinta kita kepada manusia mengalahkan segalanya, mabuk kepayang. Setiap hari di hadapan gadget-nya ada foto yang dicintainya,” katanya.
Tapi, sambungnya, pada tahapan pertumbuhan usia memang masih senang-senengnya menikmati dan merasakan menyayangi, serta mencintai seseorang.
Indikator Cinta pada Allah
Thoha menjelaskan ada enam indikator cinta pada Allah. Pertama adalah selalu rindu bertemu Allah, kedua merasa nikmat berkhalwat, berduaan. Jadi kalau berduaan dengan Allah itu berdzikir, sholat akan terasa sangat nikmat.
“Ketiga, selalu sabar dalam mengarungi kehidupan. Diberi ujian oleh Allah tetap sabar,” jelasnya.
Keempat, lanjutnya, selalu mengingat kepada Allah dan hadir di setiap saat. Kelima, mengutamakan apa yang dicintai Allah dari sesuatu yang lain, dan terakhir mengikuti apa yang dicontohkan Nabi dan Rasul.
Cita dan Maknanya
Thoha mengatakan cita-cita adalah gambaran manusia tentang masa depan. Cita-cita paling mulia adalah masuk surga.
“Salah satu impian yang diimpikan manusia adalah mendapat jodoh yang baik, pekerjaan yang mapan, itu memang cita-cita dunia,” ujarnya.
Namun, ingatnya, semuanya bisa mendorong kita untuk bisa menerima takdirnya. Seperti kepada siapa dia akan berjodoh dan menjalani kehidupan secukupnya dengan mengejar kebahagiaan bagi jiwanya.
“Kalian harus mulai merumuskan cita-citanya. Saya bertitip pesan agar kalian menuliskan cita-cita terbesar yaitu meraih surga dan kemudian kalian terjemahkan ke bawah apa-apa yang harus dilakukan. Di dunia harus bahagia, kaya raya agar bisa berbagi dengan sesama lebih banyak, bisa umroh dan haji,” tandasnya. (*)
Penulis Irma Sonya Suryana. Editor Ichwan Arif.