PWMU.CO– Wali kota Madiun Drs H Maidi MPd MM memberi apresiasi kegiatan pengajian Ahad Pagi di Islamic Center Madiun Jl. Sumatra yang jamaahnya tertib dengan protokol kesehatan.
Acara Pengajian Ahad Pagi di Islamic Center Madiun itu digelar oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Madiun, Ahad (6/6/2021). Hadir sebagai narasumber Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim Dr M Sholihin Fanani. Jamaah pengajian yang hadir sekitar seribu orang.
Wali kota Maidi menyampaikan beberapa kemajuan yang dicapai Kota Madiun memasuki hari jadi ke-103. ”Kemajuan bangsa dan negara dibentuk dari kemajuan daerah, sedangkan kemajuan daerah dibentuk dari kemajuan masyarakat. Khususnya generasi muda melalui pendidikan berkelanjutan termasuk melalui kegiatan pengajian,” kata Wali kota Maidi.
Dalam Pengajian Ahad Pagi, M Sholihin Fanani menyampaikan,ada lima indikator keberhasilan orang berpuasa meliputi tauhid, as-salam, al-hikmah, al-adab dan at-ta’awun.
”Indikator tauhid ditandai dengan semakin meningkatnya kedekatan kepada Allah swt yaitu orang yang semakin rajin bersujud, semakin banyak berdoa dan semakin banyak menyebut nama Allah atau dzikrullah,” katanya.
Indikator tersebut, menurut Sholihin Fanani, selaras dengan surah az-Zariyat: 56. ”Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu.”
Ayat lainnya yaitu surah al-Baqarah: 186. ”Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa kepadaKu.”
Selanjutnya ayat yang disitir oleh pembicara adalah surah Ar-Ra’d:28 ”Ingatlah hanya dengan mengingat Allah (berdzikir) hati menjadi tenteram.”
Diterangkan, indikator as-salam adalah orang-orang yang setelah bulan Ramadhan banyak menebar keselamatan dan kedamaian bagi sesama manusia dan sesama makhluk. Assalam juga mengandung arti semakin baik dengan sesama manusia, tawadhu, rendah hati, dan suka memberi nasihat positif pada orang lain.
”Indikator al-hikmah yaitu menjadikan orang-orang yang telah menjalani ibadah puasa semakin cerdas tidak hanya secara akal pikiran tapi yang terpenting adalah kecerdasan batin. Cerdas batin adalah orang-orang yang bisa menempatkan diri dan orang yang bisa memberi manfaat bagi orang lain,” ujarnya.
Indikator al-adab, sambung dia, berkaitan dengan akhlak kepada Allah, pada Rasulullah, pada sesama dan pada makhluk Allah lainnya. ”Nilai keimanan seseorang yang tertinggi terletak pada akhlak, bahasa modern menyebutnya karakter,” tuturnya.
Sholihin Fanani menyampaikan teori afirmasi hubungan karakter dengan rezeki dan nasib seseorang. ”Teori afirmasi dimulai dari pikiran yang baik menghasilkan kata-kata baik, selanjutnya kata-kata menjadi keyakinan dan tindakan serta kebiasaan. Terakhir kebiasaan baik yang diulang-ulang menjadi karakter baik atau al-adab menentukan nasib baik atau buruk manusia,” katanya.
Terakhir, ujar dia, indikator at-taawun yaitu kemauan berbagi dengan sesama, mau membantu, ringan dalam melakukan zakat dan infak. At-ta’awun selaras dengan surah al-Maun yang telah akrab di lingkungan Muhammadiyah. (*)
Penulis Prima Mari Kristanto Editor Sugeng Purwanto