PWMU.CO – Wisudawan Berprestasi Smamio: Bersyukur Dikelilingi Lingkungan Positif. Regina Farah, wisudawati berprestasi kelas XII IPS I SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik (Smamio) mendapat amanah menyampaikan pesan kesannya pada Wisuda III Tahun 2021.
Perempuan yang akrab dipanggil Jiji ini mendapat giliran menyampaikan pesan-kesannya sebagai wisudawati usai rekannya, Wisudawan Iqbal Syah Alam, membacakan ikrar janji wisudawan/wisudawati.
Ketika Asadel Zavier dan Salsabila Meutia—pembawa acara—mempersilakannya, perempuan berkebaya orenge itu melangkah ke podium. Gordon berwarna kuning-biru berkalung di lehernya.
Kamis (10/6/21) siang itu menjadi hari bersejarah bagi Smamio. Sekolah riset yang berdiri sejak tahun 2015 itu menggelar wisuda bertema “Smart and Great Character”.
Bahagia Kenal Pahlawan Hebat
“Jujur, saya bahagia berada di sini,” kalimat pertama itulah yang terucap mantab dari mulut Regina, di balik masker putihnya.
“Ketika dulunya belajar di dalam kelas hanya dengan satu guru saja, kini semuanya berkumpul di ruangan ini,” lanjut calon mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya yang lolos melalui jalur SNMPTN itu.
Dia juga merasa terharu karena bisa mengenal pahlawan-pahlawan hebat yang membesarkan dia dan rekan-rekannya sebagai generasi penerus. “Mengingat masa kemarin, ada begitu banyak kenangan-kenangan yang terlewatkan,” ujarnya.
Bahkan, dia tidak menyangka, tinggal menghitung hari lagi akan meninggalkan seragam Smamio kebanggaannya dan semua teman-temannya. “Padahal rasanya baru kemarin kita kelas X,” ungkapnya.
Dikelilingi Lingkungan Positif
Jiji menyatakan bersyukur, sebab selama tiga tahun bersekolah di Smamio, dirinya selalu dikelilingi oleh lingkungan yang positif. “Dari teman-teman yang baik, ustad-ustadzah yang ramah, baik,” ungkap gadis berprestasi itu.
Tak hanya itu, menurutnya, ustad dan ustadzah di Smamio juga selalu memberikan support kepadanya dan teman-teman yang lain untuk berkembang dan berprestasi dalam bidang mereka masing-masing.
Baginya, Smamio adalah sekolah hebat karena selalu memberi kesempatan untuk bisa berekspresi. “Kami diberikan wadah untuk mengembangkan minat dan bakat. Tentu saja, dengan penanaman nilai-nilai agama yang kami dapatkan setiap hari,” sambungnya.
Ucapan Maaf dan Terima Kasih
Menjelang akhir pesannya, Jiji menyampaikan ucapan kepada ayah dan bunda. “Hadirin yang saya hormati, saya mewakili teman-teman semuanya ingin menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayah dan Bunda,” tuturnya.
Ucapan itu dia lantunkan karena menurutnya, orangtua mereka sudah sabar merawat dan mendoakan mereka. “Tak bisa kami pungkiri, kami masih sangat membutuhkan dukungan dari Ayah dan Bunda untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,” ucap dia.
Jiji juga menyampaikan terima kasih untuk ustad dan ustadzah yang tidak pernah menyerah mendidik dan mengajari menjadi anak-anak yang mandiri.
Dia lantas berpesan, “Tetaplah menjadi sosok pahlawan tanpa lencana untuk kami. Doakan kami agar segala ujian yang kami tempuh dapat membuahkan hasil yang tidak membuat malu almamater Smamio tercinta kami.”
Wisudawati itu berharap, semoga ke depannya, Smamio menjadi sekolah yang luar biasa dan semakin banyak siswa-siswinya yang berprestasi, amin.
Sebelum dia menutup pidato, dia menyampaikan pantun:
Jalan-jalan membeli buku,
belinya dekat toko Pak Kades.
tetap semangat sahabat-sahabatku,
semoga selalu sukses
Kepada PWMU.CO, Yanita Intan Sariani MPd—guru penanggung jawab dan pendamping Jiji—bersyukur Jiji dapat mengemban amanahnya menyampaikan pesan kesannya dengan lancar hingga akhir.
Berdasarkan pengamatan Yanita, meski Jiji merasa gugup sejak awal latihan, tapi setelah dia ajak berbincang santai, perlahan-lahan gugupnya berkurang. Bahkan, dia mengatakan, Jiji mengaku sangat lega usai menuntaskan tugasnya. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni