PWMU.CO – Muhammadiyah Jatim tingkatkan kemampuan literasi dan numerasi kelas awal bagi 40 sekolah dan madrasah di Jawa Timur. Yakni dari Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Lamongan, Malang, dan Ponorogo.
Bekerja sama dengan Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (Inovasi), Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan bertajuk Adaptasi Pengembangan Modul Materi Dasar, Literasi, dan Numerasi, Kegiatan diselenggarakan di Hotel Ibis Style, Jalan Raya Jemursari Nomor 110-112 Surabaya itu, Jumat (11/6/21),
Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur Dr Arbaiyah Yusuf MA dalam sambutannya mengatakan program rintisan ini berupaya untuk mengatasi tantangan pembelajaran.
“Termasuk tentang pemahaman guru terkait literasi dan numerasi kelas awal, keterampilan guru mengelola kelas, variasi penggunaan media, serta terkait peningkatan hasil belajar literasi dan numerasi siswa,” ujarnya.
Dengan adaptasi ini, harapnya, peserta mampu menyesuaikan modul yang sudah dibuat oleh teman-teman Inovasi dengan kebutuhan Muhammadiyah.
Enam PTM Berkolaborasi
Arbaiyah mengatakan, dalam kegiatan yang menjalankan protokol kesehatan (prokes) ini, masing-masing sekolah sasaran mengikutkan enam guru. Selain itu, kegiatan yang berlangsung sejak pukul 13.00 juga diikuti 12 orang dari perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) di tiap kabupaten/kota dan tiga orang dari tim program.
Enam PTM yang berkolaborasi dengan program ini adalah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo).
Kegiatan yang dilaksanakan secara luring (tatap muka) ini, lanjutnya, sebagai tindak lanjut sekaligus finalisasi dari kegiatan TOT (training of trainer) materi dasar, literasi, dan numerasi yang diberikan oleh Inovasi secara daring (online) melalui Zoom Cloud Meetings.
“Melalui adaptasi modul materi dasar, literasi dan numerasi diharapkan mampu menjadi modul yang sesuai dengan kebutuhan bersama sekolah sasaran yang ada di Muhammadiyah, khususnya Provinsi Jawa Timur.”
Kualitas Pendidikan
Arbaiyah menjelaskan Inovasi adalah program kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat sekolah dasar.
“Mereka bekerja secara langsung dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama. Inovasi berupaya memahami cara-cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa di berbagai sekolah di seluruh Indonesia, terutama dalam hal hasil pembelajaran literasi dan numerasi,” ujarnya.
Program ini dilakukan di 17 kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan Jawa Timur. (*)
Penulis Khoirul Fatimah. Editor Ichwan Arif.