Munaqasyah Hybrid System Digelar TK Aisyiyah 69 Rungkut

Foto kolase Munaqasyah Hybrid System atau luring dan daring yang digelar TK ABA 69 Rungkut Surabaya (Dokumentasi internal ABA 69/PWMU.CO)
Foto kolase Munaqasyah Hybrid System atau luring dan daring yang digelar TK ABA 69 Rungkut Surabaya (Dokumentasi internal ABA 69/PWMU.CO)

PWMU.CO – Munaqasyah Hybrid System digelar Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah alias Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 69 Rungkut Surabaya, Sabtu (5/6/2021)

Pagi itu, tampak para murid datang bergiliran dengan ceria di Masjid Baiturrahman, Komplek Perguruan Muhammadiyah Rungkut yang beralamat di Jalan Wonorejo Indah Timur Nomor 26 Surabaya.

Ditemani para orangtua siswa, mereka datang dengan menggunakan pakaian serba putih dan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Para siswa TK ABA 69 Rungkut tersebut, kemudian menjalani Munaqasyah al-Quran Metode Tilawati secara bergantian, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Karena memang dilaksanakan secara hybrid system, sehingga tidak semua siswa hadir secara tatap muka (luring). Ada juga yang mengikuti secara daring. Kegiatan ini dijadwalkan mulai pukul 08.00 WIB dan berakhir tepat pada pukul 11.00 WIB.

Kegiatan Munaqasyah dipandu langsung oleh Ustadz Mushollin, Ketua Kelompok Pengembang Alquran (KPA) Metode Tilawati Rungkut.

Menurut Ustadz Mushollin, kegiatan Munaqasyah bertujuan untuk menguji ketepatan para siswa dalam membaca al-Qur’an (tilawah) tingkat dasar. Materi utama ujian adalah tajwid (pelafalan) dan fashohah.

“Fashahah itu meliputi tiga aspek penilaian, yakni tata cara berhenti dan memulai (waqfu wal ibtida’), kesempurnaan mengucap huruf dan harakat (muroatul huruf wal harokat), serta kesempurnaan mengucap kalimat dan ayat (mursatul kalimat wal ayat),” jelas Ustadz Mushollin.

Lanny SPd, Kepala TK Aisiyah 69 Rungkut, yang akrab disapa Bunda Lanny mengatakan, munaqasyah ini merupakan munaqasyah angkatan pertama.

“Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengukur kemampuan dan keberhasilan pembelajaran al-Qur’an di semua level. Baik untuk santri, guru, maupun instruktur (munaqisy),” katanya.

Akan tetapi, pada kesempatan kali ini, munaqasyah hanya khusus digelar untuk para siswa TK Aisyiyah 69 Rungkut.

“Munaqasyah angkatan pertama ini spesial untuk para siswa TK Aisyiyah 69 yang mempelajari al-Quran dengan metode Tilawati. Kegiatannya dilakukan secara hybrid yaitu luring dan daring” katanya.

Melebihi Target

Dalam munaqasyah hybrid system ini, berhasil diluluskan 18 orang santri.

“Alhamdulillah 12 santri lulus tilawati jilid 1, lalu 4 santri lulus tilawati jilid 3, dan 2 santri sisanya lulus tilawati jilid 4,” ungkap Bunda Lanny.

Para siswa yang telah mengikuti kegiatan ini akan mendapatkan syahadah (sertifikat kelulusan) yang berfungsi sebagai standar tingkat belajar santri.

“Hasilnya menentukan santri tersebut boleh naik level selanjutnya atau mengulang. Alhamdulillah jumlah siswa TK Aisyiyah 69 Rungkut yang lulus melebihi target yang ditetapkan. Targetnya sekedar lulus jilid 2. Outputnya, empat santri naik ke jilid 4 dan dua santri naik ke jilid 5,” kata Bunda Lanny.

Hal ini tentunya akan mempercepat para siswa untuk lancar membaca al-Quran.

“Nanti, sewaktu SD tinggal melanjutkan saja, sehingga kemampuan membaca al-Quran di usia dini akan semakin cepat,” kata Bunda Lanny. (*)

Penulis Adistiar Prayoga Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version