PWMU.CO – Tari Kirana Agung warnai Wisuda dan Pelepasan Kelas XII SMK Muhammadiyah Lumajang (Mulu) yang digelar di Gedung Serbaguna KH Abdi Manaf, Sabtu (12/6/2021).
Dihubungi PWMU.CO Senin (14/6/2021) guru pembimbing tari SMK Mulu Candra Ayu Agustin menyampaikan dalam kegiatan wisuda kali ini sengaja mengangkat tari tradisional asli Lumajang supaya para siswa tahu bahwa kekayaan budaya Lumajang ini perlu dilestarikan sehingga tidak punah.
“Dalam tari tersebut diceritakan bahwa komoditas Pisang Mas Kirana adalah asli dari hasil pertanian di Lumajang. Selain pisang kirana, Lumajang juga penghasil Pisang Agung. Sehingga Lumajang disebut sebagai Kota Pisang,” ungkapnya
Selain mengangkat nilai budaya, lanjutnya, juga mempromosikan hasil pertanian ini lewat seni tari.
“Sehingga orang luar Lumajang bisa mengetahui kekayaan alam yang dimiliki Kabupaten Lumajang yang notabene sebagian besar warganya adalah petani,” ujarnya.
Hanya Tiga Pekan Latihan
Dia juga menyampaikan bahwa karya seni Tari Kirana Agung merupakan adalah hasil karya warga asli Lumajang yang bernama Pameiswara Yulian.
“Pak Pameiswara Yulian saat ini mengelola Sanggar Diamond Art Performance di Lumajang.
Beliau itu juga teman saya, sehingga kami harus berbangga diri dengan budaya asli Lumajang,” paparnya.
“Kami hanya selama tiga pekan membimbing anak-anak untuk berlatih Tari Kirana Agung. Alhamdulillah hasilnya cukup luar biasa sehingga kami mendapatkan apresiasi dari jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA),” tambahnya.
Tidak Alergi Seni dan Budaya
Sementara itu Kepala SMK Mulu Drs Agus Siswantono juga mengapresiasi dan menyampaikan kebanggaannya atas penampilan para siswanya.
“Terbukti SMK Mulu tidak hanya akhlakul karimah yang ditanamkan, tetapi mencintai seni dan budaya itu bagian dari perjuangan bangsa ini,” ungkapnya.
Dia juga menyampaikan hal seperti ini patut ditunjukan ke masyarakat umum bahwa sekolah di pendidikan Muhammadiyah tidak alergi dengan seni dan budaya.
“Selain mengaji dan shalat Dhuha sebelum pelajaran, di SMK Mulu juga diajarkan tari sehingga nilai budaya tertanamkan pada pribadi masing-masing siswa,” jelasnya.
“Dengan ilmu hidup akan lebih mudah, dengan seni hidup akan lebih indah dan dengan agama hidup akan lebih terarah,” imbuhnya. (*)
Penulis Kuswantoro. Editor Sugiran.