PWMU.CO – Spempat Surabaya menggelar uji kompetensi membaca al-Quran untuk siswa, Rabu (16/6/21). Kegiatan ini bekerja sama dengan Pondok Pesantren Nurul Falah Surabaya.
Di depan penguji, 26 siswa baru SMP Muhammadiyah 4 (Spempat) Surabaya gelombang 1 secara bergantian mengikuti uji kompetensi dengan membaca al-Quran yang sudah ditentukan penguji.
Wakil Kepala Spempat Surabaya Laili Rahmi SPd mengatakan dalam kegiatan tersebut siswa yang masih belum sempurna membacanya, penguji akan mengoreksinya sehingga pemahaman siswa terhadap pembacaan al-Quran bertambah. Selain itu, pelafalan dan tajwid juga menjadi perhatian.
“Kami tidak mencari lulus atau tidaknya, namun melakukan memetakan kemampuan siswa sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya,” ujarnya.
Kemampuan Baca Al-Quran Meningkat
Koordinator Tartil sekaligus Ketua Tim Penguji Muhammad Khudori SAg menyampaikan kemampuan siswa baru yang diuji pada tahun ini cenderung meningkat. Aspek tajwid, fashahah, dan pelafalan siswa baru sebagian besar mumpuni.
“Biasanya pada tahun-tahun sebelumnya, masih banyak siswa baru yang belum paham tajwid dan kefasihan dalam melantunkan ayat al-Quran. Alhamdulillah hari ini, sebagian besar siswa yang diuji kemampuannya sudah cukup baik,” jelasnya.
Ia mengatakan kemampuan siswa yang belum sempurna juga akan menjadi fokus pendampingan tim tartil. Sesuai dengan misi sekolah yang salah satunya berbasis pesantren, lanjutnya, tim tartil akan bekerja keras mewujudkan seluruh lulusan Spempat cakap membaca al-Quran.
“Yang bacaannya belum lancar, kami tidak akan tutup mata. Justru yang bacaan al-Qurannya belum lancar itu juga akan menjadi fokus kami. Kami ada program pendampingan intensif. Jangan khawatir,” katanya.
Apresiasi Wali Murid
Muhammad Khudori memaparkan undangan uji kompetensi ini memang mensyaratkan siswa untuk didampingi orangtua. Ketika siswa dites bacaannya, orangtua duduk di sampingnya sembari menyimak ayat al-Quran yang dilantunkan anaknya. Kebijakan itu memantik apresiasi positif dari wali siswa baru.
Seperti halnya yang disampaikan Vivin Satyawati, ibu dari Sofiyah Savitri Maulidyah. Dia mengatakan anaknya semula grogi ketika menghadapi penguji. Keberadaan orangtua di sampingnya seakan melegakan perasaannya.
“Alhamdulillah, respon positif dari penguji untuk anak saya. Umpan balik dari penguji juga saya dapatkan untuk bekal di rumah dampingi anak saya mengaji,” tandasnya. (*)
Penulis Taufiqur Rohman. Editor Ichwan Arif.