PWMU.CO– Rumah warga terbakar, Lazismu Lumajang memberi bantuan kepada Ribut, warga Dusun Warung Kutil RT 20 RW 03 Desa Besuk Kec. Tempeh, Senin (21/6/2021).
Ribut terkena musibah karena rumahnya terbakar akibat korsleting listrik pada Jumat (4/6/2021) lalu. Kabar rumah warga Ribut terbakar ini setelah Lazismu Lumajang mendapatkan laporan donatur.
Kepala Kantor Lazismu Lumajang Said Romdhon menyampaikan bantuan berupa kasur bantal guling, sembako, air mineral, terpal serta baju layak pakai. ”Mudah-mudahan bantuan yang diamanahkan ke Lazismu ini bisa meringankan beban Bapak Ribut sekeluarga,” kata Said Romdhon.
Said juga mengajak warga yang berkeinginan membantu Ribut memperbaiki rumahnya bisa menyalurkan infak melalui rekenig Lazismu Lumajang di Bank Syariah Indonesia (BSI) No. 7117170017. ”Saat ini butuh dana untuk menyelesaikan seluruh atap rumah,” tambah Said.
Pemberian bantuan didampingi Kepala Dusun Warung Kutil, Sugeng. Dia menyampaikan, pemerintah desa telah membantu membangun atap rumahnya bersama warga. Tapi belum semua atapnya selesai. Pekerjaan dilakukan bergotong royong.
Dia menceritakan, kebakaran terjadi saat kondisi rumah waktu itu kosong. Ribut dan anak istrinya sedang bekerja menjadi buruh tani di sawah. Akibat kebakaran itu menyebabkan kerugian sekitar Rp 50 juta.
Barang-barangnya yang ludes terbakar seperti dua sepeda motor, uang tunai sekitar Rp 4 juta dan hasil pertanian gabah kering serta tempat tidur dan kasur serta pakaian.
”Alhamdulillah Lazismu bisa hadir dan bersinergi dengan kami. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada donatur Lazismu yang berkenan menyisihkan sebagian rezekinya untuk warga kami,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ribut. Dia berterima kasih kepada donatur yang telah membantu meringankan bebannya. Dia menceritakan selain buruh tani, dia juga kerja tukang bangunan. Peralatan tukangnya ikut terbakar. ”Saiki aku gak iso kerjo soale alat kanggo nukang kobong kabeh,” katanya.
Dia berharap bisa membeli peralatan tukang supaya bisa kembali bekerja. Di tengah musibah ini dia tak mau meratapi kesedihan. Dengan bekerja, dia dan keluarganya berharap hidup normal lagi seperti awalnya. (*)
Penulis Kuswantoro Editor Sugeng Purwanto