PWMU.CO – Kampung binaan dosen UMM 4 besar Lomba Kelurahan Provinsi. Lokasinya di RW 02 Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Dihubungi PWMU.CO Senin (21/6/2021) Koordinator Program Kemitraan Masyarakat Internal (PKMI) Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM) UMM Dra Arfida Boedirochminarni MS menyampaikan selain pendidikan, pengajaran dan penelitian, pengabdian pada masyarakat juga menjadi bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Begitu pula yang dilaksanakan oleh tim dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang terdiri dari saya bersama Happy Febrina Hariyani SP MSi dan Dr Ratih Juliati MSi,” ujarnya.
Menariknya, lanjutnya, tim ini menjadi support bagi Kelurahan Gading Kasri mewakili Kota Malang dan kini sudah masuk empat besar Lomba Kelurahan tingkat Provinsi Jatim tahun 2021.
Pendampingan Sejak 2014
Menurut Arfida sebenarnya pendampingan sudah berlangsung sejak 2014 lalu yang dilakukan secara bertahap. Beberapa kali tim ini memberikan materi dan pendampingan, bahkan juga mengajak warga untuk melakukan studi banding ke UMM serta beberapa kota lain.
“Disamping itu juga kembali menata struktur, manajemen organisasi, hingga pengetahuan tentang pajak. Tim tersebut juga membimbing para warga untuk membuat NPWP dan mengembangkan kreativitas produk UMKM yang potensial,” ungkapnya.
Dimulai dari proses panjang itulah, sambungnya, akhirnya RW dan UMKM binaan dosen UMM ini bisa membantu kelurahan menjadi perwakilan Kota Malang dalam kompetisi tingkat Jatim dan kini memperebutkan juara.
“Berkat raihan tersebut, pihak kelurahan akhirnya berinisiatif menjadikan Gading Kasri sebagai Kampung Wirausaha. “Pihak kelurahan juga ingin agar hal ini bisa ditularkan ke RT dan RW yang lainnya,” jelasnya.
Bulan Juni ini, ujarnya, tim dosen UMM menggaet PMM mahasiswa untuk kembali mengembangkan produk UMKM yang baru. “Mereka rencananya akan mendorong para warga untuk membuat permen jeli yang akan dipasarkan lebih luas.
Kampung UMKM Kreatif
Arfida mengaku selama tujuh tahun pendampingan, perkembangan Kampung UMKM Kreatif menunjukkan peningkatan kemandirian.
“Hal ini dibuktikan dengan produk kreatif yang dihasilkan seperti pemanfaatan limbah plastik menjadi produk aksesoris dompet, bunga, bahkan jepit rambut. Ada juga produk kuliner yang mulai berkembang yakni susu kedelai dan juga permen jeli,” paparnya.
“Semua hasil ini tidak lepas dari kerja sama yang baik antara tim dosen UMM, warga sekitar, pihak kelurahan dan juga PMM Mahasiswa yang sudah banyak membantu,” imbuhnya.
Dia berharap program pengabdian dan pendampingan ini bisa berlanjut sehingga bisa memberikan manfaat lebih kepada masyarakat.
“Kami juga ingin agar pengembangan serupa bisa dilaksanakan di wilayah lain yang memiliki potensi. Dengan begitu maka semakin banyak kelompok masyarakat yang bisa mandiri dengan program-program dan aktivitasnya,” harapnya. (*)
Penulis Maharina Novi. Editor Sugiran.