PWMU.CO – Guru Besar UINSA Surabaya Prof Dr H Biyanto MAg menghadiri Wisuda Purnasiswa ke-11 SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage Sidoarjo, Ahad ( 20/06/21).
Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur berpesan supaya siswa memiliki rasa bangga terhadap Islam dan Muhammadiyah.
“Muhammadiyah adalah organisasi. Muhammadiyah adalah alat untuk berjuang meraih kejayaan Islam,” ujarnya.
Para alumni, lanjutnya, harus selalu ingat pada almamater sekolah Muhammadiyah ini sebagai wadah yang telah membentuk karakter.
“Harus bangga karena telah berkesempatan belajar dan dididik di salah satu sekolah unggulan atau excellent school ini, karena perkembangan sekolah ini sungguh luar biasa dan juga sudah banyak mengukir prestasi membanggakan.
Pendidikan Investasi Terbaik
Biyanto mengatakan pendidikan adalah investasi terbaik. Kalau ingin maju, mengubah masa depan kita, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara harus berinvestasi melalui pendidikan.
“Allah akan mengangkat derajat manusia baik di dunia dan akhirat dengan menjadi orang beriman yang benar dan berilmu pengetahuan luas dan mendalam. Terus belajar, mengejar ilmu setinggi-tingginya sehingga pada masa yang akan datang menjadi orang yang dibanggakan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara,” jelasnya.
Perbaiki Kualitas Pendidikan
Biyanto mengungkapkan pendidikan menjadi tanggung jawab kita semua. Pendidikan di Indonesia masih tertatih-tatih dan sangat memprihatinkan. Menurut Program for International Student Assesment (PISA), posisi pendidikan Indonesia berada pada posisi mengkwatirkan.
“Dalam hal reading (membaca), anak Indonesia ranking 72 dari 78 negara. Untuk bidang matematika juga rangking 72 dari 77 negara dan di bidang sains rangking 70 dari 77 negara,” katanya.
Dengan melihat posisi pendidikan Indonesia seperti ini, sambungnya, harap besar pada sekolah-sekolah unggulan seperti SDM 3 Ikrom Wage turut serta memperbaiki kualitas pendidikan nasional kita dan mengangkat prestasi pendidikan Indonesia di mata dunia.
Pendidikan Muhammadiyah
Biyanto mengatakan salah satu core Muhammadiyah adalah di bidang pendidikan. Kalau negara ini mempercayakan pendidikan kepada Muhammadiyah, insyallah Muhammadiyah akan mengurus dengan sungguh-sungguh dan penuh pengabdian.
“Sejak Muhammadiyah didirikan, lembaga pendidikan Muhammadiyah sudah tersebar ke seluruh penjuru Indonesia. Bahkan kini memiliki amal usaha di luar negeri, termasuk yang didirikan Aisyiyah, TK ABA di Malaysia dan di Mesir. Hebatnya lagi, siswanya tidak hanya warga Indonesia saja, tapi juga dari warga negara lain,” ujarnya, bangga.
Di Indonesia, lanjutnya, kiprah Muhammadiyah sangat luar biasa. Sekolah Muhammadiyah berdiri di Papua, Papua Barat, NTT, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Sekolah Muhammadiyah sudah banyak mencetak orang hebat, termasuk walikota dan Bupati Jayapura.
“Keduanya adalah alumni SMP Muhammadiyah. Walikota Jayapura, Dr Benhur pernah mengatakan di hadapan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Muhajir Effendy MAP (saat itu), bisa menjadi Walikota, salah satunya karena Muhammadiyah,” ungkapnya.
Tidak Lupa Almamater
Biyanto mengatakan jadi apapun nanti alumni jangan pernah melupakan almamater ini. Para wisudawan nanti akan tersebar di mana-mana. Alumni sekolah ini akan berdiaspora.
“Anak-anak, kita saat ini adalah investasi yang luar biasa. Kita akan merasakannya 10 tahun, 20 tahun 30 tahun yang akan datang. Kalian akan menjadi anak luar biasa, menjadi generasi muslim yang berkemajuan, berkarakter, dan berakhlaq mulia,” tegasnya.
Biyanto pun mengutip pernyataan William Fullbright, mantan Senator Amerika dan penggagas beasiswa Fullbright. Dia pernah berujar the education is slow movement, but powerful force, pendidikan bergerak lambat, tapi memiliki daya dobrak yang luar biasa kuat. (*)
Penulis Muhammad Nasikin. Editor Ichwan Arif.