PWMU.CO – Kepala Dinkes Sulawesi Selatan (Sulsel) meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit (RS) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Jumat (25/6/21).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr Andi Ichsan meninjau pelaksanaan vaksinasi yang bekerjasama dengan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Dia mengakui belum ada strategi yang dapat disebut paling ampuh dalam menghadang pandemi ini.
“Semua negara masih learning by doing. Untuk mencapai herd immunity, ada dua jalan. Pertama, membiarkan masyarakat terpapar, immunitas akan muncul dengan sendirinya. Tapi risikonya besar bagi masyarakat yang memiliki penyakit komorbid. Kedua, melalui jalan vaksinasi. Langkah ini yang kita pilih,” jelasnya.
Memutus Mata Rantai
Ichsan menjelaskan jalan untuk memutus mata rantai bisa dilakukan dengan lockdown selama 14 hari.
“Persoalannya, ekonomi bisa lumpuh. Persoalannya, penggerak ekonomi kita sebagaian besar aktivitas ekonomi kerumunan. Di sinilah pentingnya ketaatan terhadap protokol kesehatan sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru,” tambahnya.
Dia memaparkan dari segi capaian vaksinasi Sulsel sudah mencapai target. Bahkan untuk target vaksinasi tenaga kesehatan, sudah melampaui target.
“Hingga saat ini, Sulsel masih masuk dalam kategori zona hijau. Tapi kita tidak boleh lengah, tetap terapkan Protokol Kesehatan secara ketat,” anjurnya.
Target Vaksinasi
Wakil Rektor II Unismuh Makassar sekaligus penanggung jawab kegiatan Dr Andi Sukri Syamsuri menargetkan 2000 orang peserta vaksinasi selama 2 hari, Jumat dan Sabtu (25-26/6/21).
“Kegiatan ini sebenarnya memang untuk diprioritaskan untuk masyarakat umum. Sebab, untuk internal civitas akademika, sekitar 500 orang telah divaksin sebelum bulan Ramadhan lalu, baik vaksinasi tahap 1 dan 2,” jelasnya.
Vaksinasi kali ini, lanjutnya, terbuka untuk masyarakat umum, termasuk lintas agama. Sore ini sekitar pukul 15.00 ada sekitar 200 orang teman dari Persatuan Umat Budha yang akan hadir dalam vaksinasi di RS Unismuh.
Pihak Unismuh, sambungnya, juga menyampaikan terima kasih kepada Dinkes Provinsi Sulsel dan Kota Makassar yang telah memberi dukungan penuh dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut.
“Ada delapan puskesmas yang terlibat dalam vaksinasi ini,” katanya.
Atasi Pandemi
Mewakili MCCC PP Muhammadiyah Agus Santoso mengungkapkan komitmen Muhammadiyah membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19.
“Hingga Juni ini, Muhammadiyah telah mengucurkan anggaran sekitar 400 miliar. Ada 88 RS Muhammadiyah terlibat menangani pasien Covid-19. Dari total 3051 tempat tidur yang kami miliki, telah terisi sebanyak 2.342 bed,” tambahnya.
Pembukaan vaksinasi dihadiri sejumlah Pimpinan Unismuh Makassar, seperti Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Makassar Prof Gagaring Pagalung, Wakil Rektor I Unismuh Makassar Dr Abd Rakhim Nanda, Wakil Rektor II Dr Andi Sukri Syamsuri, Wakil Rektor III Dr Muhammad Tahir, dan Wakil Rektor IV Mawardi Pewangi.
Tampak pula Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Sulsel Prof Dr Budu, yang juga merupakan Anggota BPH Unismuh Makassar. Selain itu, para Dekan dan Ketua Lembaga dalam lingkup Unismuh Makassar juga tampak hadir. (*)
Penulis Hadisaputra. Editor Ichwan Arif.