PWMU.CO – Spemdalas rumah tempat kami bertumbuh disampaikan oleh Muhammad Dzulfiqar Dhiaulhaq, siswa kelas IX International Class Program (ICP) SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik (Spemdalas) dalam acara Wisuda XVIII Tahun 2021, Sabtu (26/06/2021).
Siswa yang akrab dipanggil Zulvan ini mendapat amanah menyampaikan sambutan mewakili wisudawan. Di awal sambutan dia menyampaikan: “Masih ingat betul ketika awal masuk Spemdalas tahun 2018 tepatnya tahun yang lalu dan tidak terasah sekarang sudah diwisuda.”
Dia bercerita dulu waktu di sekolah dasar dia adalah siswa pemalu “Saya adalah anak yang pendiam dan kurang percaya diri. Tetapi mindset saya berubah semenjak Forum Taaruf Siswa (Fortasi) di Spemdalas. And I feel like I found my new family,” ujarnya.
Rumah Bertumbuh
Zulvan mengakui Spemdalas adalah rumah untuk bertumbuh “Kita tumbuh di lingkungan yang kompetitif dan suportif yang menyadarkan kita bahwa life is not flat. Don’t waste our life, take advantage of it as well as possible,” ujarnya.
Kegembiraan yang kita rasakan bersama, ujarnya, tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Spemdalas adalah rumah kami untuk tumbuh, kami tumbuh dengan ilmu, kebersamaan, kesedihan, dan kebahagiaan.
Dia mengatakan tanpa bimbingan dari para guru, dia tidak akan menjadi apa-apa “Kami pun bisa menjadi seperti ini karena Ustadz dan Ustdzah yang telah membimbing kami dan karena itu kami mengucapkan terima kasih banyak. Jika satu saat nanti ada yang bertanya siapa orang yang paling berjasa dalam hidup kami selain orangtua, kami pun menjawab dengan rasa bangga, guruku,” tuturnya.
Pengalaman Sekolah dari Rumah
Sebagai Angkatan 2021 Zulvan merasakan kebahagiaan selama satu setengah tahun awal di Spemdalas, seakan berhenti di semester IV yang mana menjalani siswa kelas VII dari rumah. Begitu pun ketika masuk kelas IX yang dipertemukan dengan pembelajaran virtual.
“Kami menjalani ini semua selama satu setengah tahun kami berjuang agar bisa mendapatkan predikat yang terbaik dan bisa membanggakan orangtua dan ustadz-ustadzah, menjalani pembelajaran daring adalah hal baru bagi kita semua,” ungkapnya.
“Dan hari ini adalah bukti dari tanggung jawab selama studi dan hasil perjuangan kami melewati lika-liku dalam mencapai mimpi sehingga kami berdiri di sini bukan lagi sebagai siswa SMP tetapi sebagai wisudawan,” lanjutnya.
Menjelang akhir sabutannya, Zulvan menyampaikan ucapan kepada ayah dan bunda. “Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada orangtua yang selama ini kita banyak melakukan kesalahan, karena kami yakin keberhasilan ini terselip doa orangtua, yang membuka pintu langit dan diijabhi oleh Allah,” ucapnya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada orangtua dan ustadz-ustadzahya. “Terima kasih Ayah-Bunda, yang telah menempatkan kami di Spemdalas sebagai rumah belajar, selalu membimbing kami dari semasa kecil sampai detik ini. Tak lupa Ustad-Ustadzah yang tak henti-hentinya mengajarkan pada kita semua,” ujarnya. (*)
Penulis Fiska Puspa Dwi Arinda Editor Mohammad Nurfatoni