PWMU.CO – 27 warga terpapar, MCCC Tuban sterilisasi Desa Kenongosari, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban dengan penyemprotan disinfektan, Ahad (27/6/2021).
Wakil Ketua Muhammmadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Tuban Agus Azis menyampaikan tujuan tim MCCC mendatangi desa tersebut untuk melakukan penyemprotan disinfektan sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19
“Berdasarkan informasi yang disebarkan oleh pihak Desa Kenongosari bahwa sesuai hasil Swab Antigen dan PCR terdapat sebanyak 27 orang dinyatakan positif Covid-19,” ungkapnya.
Saling Bantu Hadapi Pandemi
Sementara itu Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kenongosari Prapto menyampaikan keprihatinannya dan ini merupakan tanggung jawab kita semua.
“Iya betul ada 27 orang yang terpapar Covid-19. Bahkan mungkin bisa lebih karena tidak semua warga tergerak hatinya untuk dilakukan swab antigen,” ujarnya.
Dia juga menyampaikan terima kasih atas kepedulian MCCC Kabupaten Tuban yang dengan sukarela melakukan penyemprotan disinfektan di wilayahnya.
“Ini adalah tanggung jawab kita semua. Maka kita harus saling membantu dan gotong-royong menghadapi musibah atau bencana pandemi ini,” pesannya.
Semprot Fasum dan Rumah Warga
Menurut Agus Azis yang memimpin langsung kegiatan ini, penyemprotan dilakukan mulai pukul 08.00 WIB hingga jam 11.30 WIB.
“Kami berangkat ke lokasi menggunakan mobil Lazismu Tuban dan ada 4 orang yang bertugas melakukan penyemprotan. Yaitu Agus Azis, Ferdi Satrio, Ikbal dan Iwan Abdul Gani. Juga dibantu oleh Ketua PRM Pak Prapto dan 3 orang perangkat desa,” paparnya.
Beberapa fasilitas umum, lanjutnya, dan rumah warga menjadi sasaran penyemprotan oleh tim MCCC Tuban.
“Fasilitas umum itu diantaranya kantor desa, masjid dan ruang isolasi. Beberapa rumah warga yang terpapar Covid-19 juga kami sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan,” jelasnya.
Disiplin Prokes dan Edukasi
Agus Azis mengingatkan masyarakat untuk tidak mengendorkan dan abai terhadap protokol kesehatan (prokes). Hal ini mengingat penyebaran virus mematikan itu belum berakhir.
“Sudah hampir setahun kita hidup di tengah pandemi. Sekarang sudah tahun 2021 dan Covid-19 ini belum berakhir. Maka sangat penting prokes itu secara disiplin diterapkan,” terangnya.
Dia menegaskan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir, namun serangan gelombang kedua dari India masuk. Oleh karenanya dia meminta semua pemangku kebijakan harus bahu-membahu mengatasinya.
“Edukasi harus tetap dijalankan. Kami minta peran masyarakat, berbagai kelompok, pemuka agama, tokoh masyarakat dan potensi yang ada di berbagai kalangan, termasuk media turut membantu menginformasikan,” ajaknya.
“Dan yang tak kalah pentingnya adalah edukasi bagi masyarakat dalam memahami dan menanggulangi Covid-19,” tambahnya. (*)
Penulis Iwan Abdul Gani. Editor Sugiran.