PWMU.CO – Rakor MDMC se-Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) digelar untuk membahas manajemen program kemanusiaan dan pelatihan peningkatan kapasitas bagi anggota MDMC, Rabu – Sabtu (23-26/06/2021)
Pelatihan ini merupakan hasil Kerjasama MDMC dengan Solidar Suisse, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (SDM) asal Swiss.
Kegiatan yang digelar selama empat hari di Hotel Palu Golden ini dibagi dalam tiga komponen yakni dimulai dari review dokumen Rencana Strategi (Renstra), Rapat Koordinasi, dan Pelatihan Manajemen Program Kemanusiaan.
Manager Program MDMC, Fery El Shirinja mengatakan, pelatihan tersebut untuk mendesain program pembuatan renstra dan manajemen program kemanusiaan.
“Pelatihan ini diharapkan akan mampu memberikan keterampilan dan pengetahuan bagi MDMC se-Sulteng agar mengetahui bagaimana pekerja kemanusiaan mendesain atau merancang program di saat tanggap darurat dan sesudah tanggap darurat dengan baik dan benar,” kata Fery.
Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini, ujar Fery agar peserta dapat menggunakan hasil kajian kebutuhan pada berbagai tahapan respons tanggap darurat dalam pembuatan proposal.
“Kemudian juga dapat menggunakan strategi atau program sektor di panduan Proyek Sphere untuk merancang kegiatan program yang dituangkan dalam proposal,” imbuhnya.
Selanjutnya, menurut Fery, peserta dapat memahami pentingnya analisa kesenjangan kebutuhan dan kapasitas lembaga serta penggunaannya dalam respon tanggap darurat. Peserta juga dapat mengidentifikasi tujuan strategis proyek dengan menggunakan buku panduan Sphere.
“Identifikasi itu untuk membuat penilaian atau keputusan penting tentang strategi respon (strategy review) dan menjawab kebutuhan yang paling mendesak dari target penerima manfaat program serta menuliskannya dalam proposal,” ujarnya.
Kegiatan tersebut menghadirkan dua fasilitator dari MDMC PP Muhammadiyah yakni Naibul Umam dan Fathul Faruq. Keduanya adalah fasilitator berpengalaman dalam menangani berbagai pelatihan kebencanaan di seluruh Indonesia.
“Dua fasilitator MDMC PP Muhammadiyah ini sangat mumpuni, para peserta terlihat tidak bosan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, selain menyajikan materi dengan baik, juga diselingi ice breaking,” jelas Fery.
Bahkan, para peserta Rakor MDMC mengaku sangat senang dengan adanya pelatihan tersebut.
“Kami berharap agar pelatihan ini tidak saja digelar di Kota Palu, tetapi digilir di seluruh daerah, agar kapasitas MDMC di Sulteng meningkat,” jelas Mohammad Gandhi Mangge, salah seorang peserta dari Kabupaten Buol.
Sementara itu Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Tengah, Muh Rum Lataru memberikan apresiasi kepada MDMC yang telah menggelar pelatihan peningkatan kapasitas tersebut.
Menurutnya, pelatihan itu sangat membantu Relawan Muhammadiyah dalam mengenal cara-cara dalam mengelola bencana.
“Mengelola bencana harus dengan ilmu dan kegiatan peningkatan kapasitas ini sangat baik dan bermanfaat,” jelas Wakil Ketua PWM yang akrab disapa Rum tersebut.
Kegiatan tersebut telah menghasilkan dokumen rencana strategis MDMC untuk 10 Pimpinan Daerah Muhammadiyah yang menjadi peserta pada kegiatan tersebut.
Adapun 10 daerah yang mengikuti kegiatan tersebut adalah Kota Palu, Donggala, Donggala Utara, Sigi, Tolitoli, Buol, Parigi Moutong, Poso, Tojo Unauna, dan Banggai.
Dalam kegiatan yang dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi MDMC se-Sulteng tersebut, juga membahas berbagai permasalahan kebencanaan di daerah masing-masing. (*)
Kontributor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni